Menurut Ilmuwan, Jenis Kelamin Anak Punya Pengaruh Terhadap Keretakan Rumah Tangga

Kira-kira laki-laki atau perempuan?

Perceraian merupakan suatu hal yang sangat sering kita temui di televisi atau di koran pada zaman modern kini. Pihak suami ataupun istri memiliki banyak alasan untuk disampaikan atas solusi dari kebencian atau ketidaksukaan antara satu dengan yang lain. Namun tidak hanya pada ke dua pihak tersebut juga, tetapi pihak sang anak pun juga kena imbasnya.

Akan tetapi, menurut sebuah penelitian, gender anak dapat memiliki pengaruh terhadap cara pandang orang tua terhadap pemikiran akan keinginannya berpisah akan satu dengan yang lain. Anak berjenis kelamin yang mana yang paling rentan akan terjadinya keretakan rumah tangga, laki-laki atau perempuan?

Secara statistik, pasangan yang memiliki anak perempuan akan lebih labil berpisah daripada pasangan yang memiliki anak laki-laki.

Menurut Ilmuwan, Jenis Kelamin Anak Punya Pengaruh Terhadap Keretakan Rumah Tanggawww.shutterstock.com

Gordon Dahl dari University of California, San Diego dan Enrico Moretti dari University of California, Berkeley menemukan bahwa pria lebih cenderung untuk tetap bersama istrinya begitu mengetahui bahwa dia mengandung anak lak-laki. Hal ini dikarenakan anak laki-laki memiliki peranan yang besar di pandangan sang ayah. Dalam satu penelitian oleh Laura Guiliano dari University of Miami ditemukan bahwa pria akan juga dapat ikut bahagia jika memiliki anak lelaki.

Anak laki-laki bisa mendapat perhatian penuh dari kedua pihak ayah dan ibu.

Menurut Ilmuwan, Jenis Kelamin Anak Punya Pengaruh Terhadap Keretakan Rumah Tanggaherlife.style

Dengan anak lelaki yang dianggap sebagai anak 'netral' yang dimaksudkan bahwa dia dapat dan bisa mendapat perhatian dari kedua belah pihak orangtua dan dapat mengerti mereka sekaligus. Anak perempuan biasanya lebih dekat dan lebih memihak kepada sang ibu dan sang ayah pun terlantarkan. Namun, berbeda dengan anak lelaki, yang dapat disayangi dan dikasihi oleh ibunya dan juga diperhatikan dan dijaga oleh ayahnya. Tidak peduli rentang usia dan profesi anak, kedua orangtuapun pasti akan menyempatkan waktu mereka demi anak lelaki mereka satu-satunya.

Konsesus mengatakan ketika mereka hanya dibolehi satu anak saja, banyak yang menjawab laki-laki daripada perempuan sebanyak 12 persen.

Menurut Ilmuwan, Jenis Kelamin Anak Punya Pengaruh Terhadap Keretakan Rumah Tanggawww.swedish.org

Dalam sebuah pol atau konsesus pertanyaan di Amerika, mereka lebih menganggap bahwa memiliki anak laki-laki akan lebih berdampak bagus bagi mereka daripada memiliki anak perempuan. Keluarga yang memiliki anak laki-laki akan lebih dianggap bisa bonding lebih kepada kedua orang tuannya dan juga bisa memberikan image kedewasaan yang lebih daripada anak perempuan. Berbeda lagi ceritanya jika satu keluarga memiliki satu anak laki-laki dan satu anak perempuan.

Baca Juga: 23 Foto Keluarga yang Dijamin Bakal Bikin Kamu Tampil Manis Tapi Unik

Ketika beranjak remaja-dewasa, anak laki-laki lebih bisa bersikap dewasa dan membantu kedua orangtuanya.

Menurut Ilmuwan, Jenis Kelamin Anak Punya Pengaruh Terhadap Keretakan Rumah Tanggablogmaenaodorme.tumblr.com

Tidak dapat dipungkiri bahwa masa remaja merupakan masa yang rentan bagi setiap anak-anak yang beranjak dewasa. Di saat itu juga mereka mengalami masa-masa yang dapat berdampak bagi mereka secara mental maupun emosional. Keberanian dan kewibawaan layaknya seperti orang dewasa dapat mereka miliki dalam membantu permasalahan yang dihadapi olehnya sendiri ataupun situasi atau permasalahan yang terjadi di lingkungan keluarganya. Meski memiliki sikap kedewasaan, banyak orang mengira bahwa anak perempuan tidak dapat berdiri sendiri dan bersikap tegas ketika ada suatu masalah yang menimpa keluarganya.

Ayah dari anak laki-laki akan dapat lebih terlihat membantu istrinya dalam urusan rumah tangga, dan sang istripun bahagia.

Menurut Ilmuwan, Jenis Kelamin Anak Punya Pengaruh Terhadap Keretakan Rumah Tanggawww.anabel.al

Terkadang peran ayah dalam mengurus anak seringkali terlewatkan demi menjaga kesenjangan hidup keluarga dan mencari nafkah, namun hal itu tidak menghalang untuk menghabiskan waktunya demi anaknya. Anak laki-laki yang dianggap lebih mandiri dan tidak banyak maunya akan dapat menghabiskan waktu bersama dengan ayahnya dan meluangkan momen kebersamaan. Di satu sisi juga sang anak juga dapat membuat ayahnya agar dapat membantu istrinya dalam pekerjaan rumah tangga serta merawat dan bermain-main bersama dengan anaknya, sang istripun dapat ikut berbahagia.

Sebenarnya, perceraian itu tidak hanya dilihat dari gender anak. Namun pola pikir orangtua juga merupakan salah satu alasan keluarga bisa rukun dan damai. Apapun gender anakmu, perceraian tetap merupakan awal dari kehancuran sebuah keluarga, jadi hindarilah ya.

Baca Juga: Quality Time dengan Keluarga Bukanlah Hal yang Sia-Sia Karena 5 Alasan Ini

Topik:

Berita Terkini Lainnya