Sedih, 7 Hewan Ini Sering Menjadi Korban Eksploitasi

#SainSeru Jutaan hewan dibunuh setiap tahunnya

Ada ratusan ribu hewan yang disalahgunakan oleh manusia. Banyaknya kasus kekejaman hewan, hanya segelintir kasus yang dilaporkan.

Banyak hewan yang diburu secara ilegal untuk kepentingan semata, hingga hewan tersebut terancam punah. Perdagangan satwa liar dan perburuan liar masih terus berkembang. Saat ini, dunia sedang menghadapi lonjakan dalam perdagangan satwa liar.

Untuk meningkatkan kesadaran, berikut 7 hewan yang paling dieksploitasi oleh manusia.

1. Penyu

Sedih, 7 Hewan Ini Sering Menjadi Korban EksploitasiScuba Diver Life

Selain ancaman predator, ancaman utama bagi penyu adalah manusia. Penangkapan ikan komersial, perdagangan cangkang penyu yang ilegal, panen untuk konsumsi, pencemaran laut dan tumpahan minyak merupakan segelintir ancaman utama bagi penyu.

Penyu laut rentan sekali terancam setiap tahunnya karena gak sengaja ditangkap, terluka atau terbunuh akibat penangkapan ikan. Mereka terjerat jaring atau umpan untuk ikan. Ada tujuh spesies penyu yang hidup dan semuanya terancam karena penangkapan ikan komersial.

Penyu-penyu laut paruh baya sangat terancam, karena jumlah mereka yang semakin berkurang. Mereka diburu untuk diambil bagian tubuh mereka, digunakan sebagai suvenir atau barang-barang dekoratif lainnya, dan minyaknya diekstraksi untuk pengobatan tradisional di bagian Asia Tenggara.

Bukan hanya itu saja, terkadang penyu-penyu itu ditangkap untuk dikonsumsi manusia, karena di beberapa tempat, penyu dianggap sebagai makanan lezat.

2. Harimau

Sedih, 7 Hewan Ini Sering Menjadi Korban Eksploitasitelegraph.co.uk

Harimau adalah salah satu spesies yang paling terancam di planet ini. Manusia adalah predator paling signifikan karena perburuan ilegal merupakan ancaman besar bagi harimau. Harimau telah diburu sejak lama dibandingkan hewan lain. Serta, hilangnya habitat juga sangat mengurangi populasi harimau di alam liar.

Obat tradisional Cina merupakan faktor meningkatnya permintaan untuk bagian tubuh harimau, seperti tulang harimau, bola mata, tulang rusuk, jantung, kumis, empedu, gigi, dll. Selain itu, harimau pelo masih diburu untuk dijadikan ajang sirkus di seluruh dunia. 

Dilansir dari Mongabay, di Indonesia sendiri, hanya tersisa harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). Dua subspesies lainnya yang pernah ada, yaitu harimau jawa dan harimau bali telah dinyatakan punah. 

3. Badak

Sedih, 7 Hewan Ini Sering Menjadi Korban EksploitasiPixabay

Ada satu hal yang menyedihkan bahwa kelima spesies badak yang ada di dunia terancam punah. Sementara pada awal abad ke-20 ada lebih dari setengah juta badak yang hidup di benua Asia dan Afrika, saat ini jumlahnya hanya mencapai 29.000 ekor badak.

Musuh nomor satu adalah pemburu yang dilakukan manusia. Badak dibunuh untuk diambil tanduknya, digunakan dalam praktik medis alternatif. Cula badak masih digunakan dalam pengobatan tradisional dan dilakukan di Vietnam dan Cina. Negara-negara tersebut adalah perdagangan terbesar tanduk badak ilegal. Selain untuk pengobatan, cula badak juga dijadikan sebagai pajangan rumah.

Sebagai hasil dari perburuan, populasi Badak Hitam Afrika Barat turun 96% selama periode 30 tahun dan mengalami kepunahan pada tahun 2011. Sementara di Indonesia, seperti yang dikutip dari WWF Indonesia, keberadaan badak sumatera di Semenanjung Malaysia telah dinyatakan punah. Sementara Sabah hanya memiliki populasi yang kecil dan terisolir.

4. Gajah

Sedih, 7 Hewan Ini Sering Menjadi Korban EksploitasiWorld Wildlife Fund

Gajah-gajah cantik ini berada di ambang kepunahan karena perburuan ilegal. Dalam 100 tahun terakhir 95 persen populasi gajah telah terbunuh dan populasi gajah di Afrika telah turun dari lebih dari 3 juta menjadi sekitar 500.000.

Setiap tiga tahun, 100.000 gajah diburu untuk diambil taringnya. Begitu pula dengan gadingnya yang diincar untuk alasan pajangan dan obat tradisional. Gading gajah lebih berharga daripada emas, perak, kokain dan minyak. Bukan hanya gajah Afrika tetapi juga populasi gajah Asia telah mengkhawatirkan.

Menurut kajian dari WWF Indonesia, populasi gajah Sumatera kian hari makin memprihatinkan, dalam 25 tahun, gajah sumatera telah kehilangan sekitar 70% habitatnya, serta populasinya menyusut hingga lebih dari separuhnya. Gajah sumatera masuk dalam daftar merah spesies terancam punah yang dikeluarkan oleh Lembaga Konservasi Dunia, IUCN.

Makhluk luar biasa yang terancam punah ini mati sebagai akibat dari sirkus juga. 

5. Trenggiling

Sedih, 7 Hewan Ini Sering Menjadi Korban Eksploitasinews.janegoodall.org

Mamalia bersisik ini adalah hewan liar yang paling banyak diperdagangkan saat ini. Permintaan trenggiling di Vietnam dan Cina sangat besar karena daging mereka dianggap lezat, dan digunakan juga dalam pengobatan tradisional Tiongkok.

Menurut BBC, Salah satu kasus penyelundupan trenggiling terbesar terjadi tahun lalu, di Indonesia, di mana lima ton trenggiling beku disita. Hewan-hewan itu diperdagangkan dengan berat beberapa ton, mati dan hidup, ataupun segar dan beku.

Di Asia, trenggiling dijual dan tersedia di pasar gelap seharga 1.000 dolar AS, restoran menjual trenggiling untuk santapan dihargai 250 dolar AS (3.445.000 rupiah) per satu kilo. Harga rata-rata untuk satu kilogram timbangan trenggiling dijual seharga 600 dolar AS (8.268.000 rupiah).

6. Kelinci

Sedih, 7 Hewan Ini Sering Menjadi Korban EksploitasiBlue Cross

Setiap tahun jutaan kelinci dibunuh untuk diambil dagingnya, atau tes hewan di laboratorium. Kelinci di Uni Eropa adalah hewan ternak kedua yang paling banyak. Lebih dari 300 juta kelinci dibantai setiap tahunnya.

Kelinci-kelinci itu disimpan dalam kondisi yang mengerikan, gak bisa melihat sinar matahari, karena ditempatkan di dalam kandang kawat seharian.

Industri makanan hewan peliharaan adalah industri besar yang menyajikan daging dan organ kelinci. Bulu kelinci juga digunakan untuk pakaian, atau kelinci juga digunakan dalam penelitian kosmetik dan penelitian biomedis.

7. Hiu

Sedih, 7 Hewan Ini Sering Menjadi Korban EksploitasiWorld Wildlife Fund

Menurut the guardian, hiu berisiko punah karena penangkapan yang berlebihan, para ilmuwan telah memperingatkan. Dikutip dari Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Terancam Punah, akan mempertimbangkan perlindungan yang lebih besar terhadap hiu, termasuk porbeagles, whitetip samudera dan tiga jenis martil untuk melestarikan populasi mereka.

Hiu ditangkap karena sirip mereka, disantap sebagai sup sirip ikan hiu, makanan lezat di Asia. Pemburu itu hanya mengambil sirip mereka, lalu bangkainya dilemparkan kembali ke laut. Para peneliti memperkirakan bahwa tangkapan global yang dilaporkan hingga 97 juta hiu pada tahun 2010. Dan bisa berada diangka 273 juta per tahun, menurut penelitian oleh para ilmuwan Amerika Utara yang dipublikasikan dalam jurnal Kebijakan Kelautan.

Hiu memiliki pertumbuhan yang lambat dan butuh waktu bertahun-tahun untuk bereproduksi. Itu yang membuat mereka rentan mengalami kepunahan. Diperkirakan bahwa antara 6,4% dan 7,9% dari semua hiu dibunuh setiap tahunnya, menyebabkan penurunan jumlah beberapa spesies.

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya