Ternyata Ada Penderita Alergi Wi-Fi Lho! Apa itu Mungkin?
nerdist.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu dobrakan muktakhir di era modern adalah penemuan Wi-Fi. Bagaimana gak, kamu bisa terhubung ke koneksi internet tanpa harus tersambung dengan kabel seperti zaman dahulu. Namun ternyata perkembangan teknologi tersebut gak menjadi kenikmatan bagi beberapa orang. Karena ternyata ada lho penderita alergi Wi-Fi. Apa itu mungkin? Baca selengkapnya di sini!
1. Kasus pertama: seorang wanita mengaku keluar dari pekerjaannya karena alergi terhadap sinyal Wi-Fi
thesun.co.ukRachel Hinks menyatakan bahwa ia mengalami gangguan fisik serius akibat sinyal Wi-Fi di kantornya. Akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan pindah ke tempat terpencil untuk menghindari paparan teknologi ini.
2. Kasus lain: seorang wanita memutuskan untuk mengurung diri di rumah dan bahkan ada yang ditemukan gantung diri akibat gak kuat dengan alerginya pada sinyal Wi-Fi
mirror.co.ukKim De'Atta adalah wanita yang tercatat juga mengalami gangguan yang sama. Bentuk gangguannya seperti gemetar berlebihan, sakit kepala parah, disorientasi, gangguan tidur, sensasi terbakar dan kumpulan gangguan lainnya. Seorang gadis berusia 15 tahun ditemukan gantung diri karena gak kuat dengan gangguan tersebut.
Baca juga: Wow, Ternyata Sel Lemak Menciut Saat Terkena Sinar Matahari Lho!
Editor’s picks
3. Gangguan alergi Wi-Fi ini diketahui adalah salah satu bentuk dari Electromagnetic Hypersensitivity (EHS)
vesttech.comWi-Fi, TV, radio dan ponsel menggunakan gelombang elektromagnetik untuk beroperasi. Namun gelombang Wi-Fi diketahui berintensitas paling tinggi karena frekuensinya tinggi. Untuk mengatasinya, para penderita dianjurkan untuk menghindari sinyal Wi-Fi sebisa mungkin, bahkan meletakkan pelindung jaring-jaring di rumahnya.
4. Apakah EHS itu mungkin terjadi? Di Inggris ini gak dianggap sebagai kondisi medis
activistpost.comMenurut para ahli ini gak memungkinkan, bahkan World Health Organisation (WHO) menyanggahnya karena gak ada dasar ilmiahnya. Sejauh ini gak ada bukti bahwa gejala sakit tersebut berhubungan dengan emisi yang dihasilkan medan elektromagnetik.
huffingtonpost.caBanyak ahli menyatakan bahwa ini bentuk gangguan psikologis dan sensitivitas tubuh yang tercetus akibat pikiran tersebut. Meskipun begitu, gangguan ini tetap perlu diatasi sesegera mungkin.
Baca juga: Humblebragging: Sikap Paling Dibenci yang Dimiliki Banyak Orang
Berita Terkini Lainnya
