Otakmu Ternyata Bukan Teman Baikmu dan Ini 6 Alasan Ilmiahnya!

Meskipun bagian tubuh kita sendiri

Makhluk hidup diberikan otak untuk berpikir dan memproses segala tindakannya. Untungnya manusia diberi kapasitas lebih daripada makhluk lain untuk berpikir lebih dalam. Sayangnya kadang ada pikiran di bawah sadar yang gak harus selalu kamu ikuti, karena itulah manusia perlu dibarengi dengan perasaan dan hati nurani. Banyak penelitian membuktikan bahwa otak bukan teman baikmu dan berikut ini adalah 6 alasan ilmiahnya!

1. Banyak yang mengaku melihat penampakan di daerah yang sama karena mereka tersugesti oleh cerita yang sama

Otakmu Ternyata Bukan Teman Baikmu dan Ini 6 Alasan Ilmiahnya!tvfortherestofus.com

Pada tahun 1978, seekor panda spesies merah lepas dari kebun binatang Rotterdam. Berharap penduduk bisa menemukan, pihak kebun binatang menyebarluaskan ciri panda tersebut ke berbagai media lokal. Ternyata panda tersebut sudah ditemukan dalam keadaan tewas dekat kebun binatang, tapi kabar ini belum disebarluaskan. Dalam beberapa hari saja, ada ratusan laporan penduduk bahwa mereka melihat panda yang dimaksud di sekitar kota tersebut. Padahal panda jenis itu hanya ada di kebun binatang tersebut dan gak ada yang lepas lagi. Ini juga terjadi pada kasus laporan penampakan hantu, UFO, Yeti, peri dan segala hal berbau astral lainnya. Penelitian ini menemukan bahwa ketika dihadapkan dengan fenomena yang gak pasti, otak akan dengan segera berusaha menghubung-hubungkan pola yang condong ke arah yang dimaksud, seperti cocoklogi.

2. Orang yang terlalu fokus pada apa yang sedang ia kerjakan akan mengalami kebutaan sementara pada sekelilingnya

Otakmu Ternyata Bukan Teman Baikmu dan Ini 6 Alasan Ilmiahnya!philipnewcombe.com

Fenomena ini disebut dengan perceptual/inattentional blindness alias kebutaan persepsi. Dalam tulisan The Art of The Start, Guy Kawasaki menjelaskan contoh kasus penelitian yang dilakukan pada beberapa mahasiswa. Mereka diminta untuk terus fokus mengoper bola ke satu sama lain dan gak boleh meleset karena akan diberi hukuman serius bagi yang melanggarnya. Di tengah pengoperan bola, seorang pria yang mengenakan kostum gorila berkeliling ruangan sambil membuat kegaduhan. Setelah eksperimen tersebut, lebih dari setengah mahasiswa menyatakan bahwa mereka sama sekali gak menyadari ada gorila menjelajahi ruangan itu. Kita pada dasarnya akan gagal memperhatikan hal-hal yang gak kita duga akan kita lihat.

3. Orang akan cenderung memilih hal yang membuktikan bahwa mereka gak seperti yang dinilai oleh orang lain

Otakmu Ternyata Bukan Teman Baikmu dan Ini 6 Alasan Ilmiahnya!nationalreview.com

Sebuah penelitian melibatkan para mahasiswa lagi, dikhususkan pada yang pria. Mereka diminta untuk mengisi survey kepribadian, setelah mereka masing-masing secara pribadi diberitahu oleh para psikolog bahwa mereka punya kecenderungan feminin atau maskulin. Hasil survey menunjukkan bahwa mereka yang dinilai feminin cenderung memilih jawaban yang condong mendukung kekerasan, kebrutalan dan hal yang ekstrim banget. Sedangkan mereka yang dinilai maskulin cenderung fleksibel dalam jawabannya dan memilih sesuai hati nurani mereka masing-masing. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa orang cenderung memilih jalan yang bisa menjadi bukti menentang penilaian orang lain, jika penilaiannya dianggap negatif.

Baca juga: Menurut Penelitian, Orangtuamu Panjang Umur Kalau Sering Bersamamu

4. Semakin banyak orang yang menyaksikan sebuah perkelahian di tempat umum, semakin kecil kemungkinan ada yang menengahi atau melerai

Otakmu Ternyata Bukan Teman Baikmu dan Ini 6 Alasan Ilmiahnya!personalinjury-claims-manchester.co.uk

Fenomena itu disebut sebagai efek Genovese atau bystander. Di luar kesadaran jika sekelilingnya ramai, orang gak akan terlibat dalam suatu kejadian yang membutuhkan pertolongan, karena mayoritas orang berpikir bahwa akan ada orang lain yang bertindak. Ketika semua menuruti jalan pikir otak tersebut, gak heran kita sering melihat adanya kejadian heboh di mana orang sekitarnya hanya menonton saja. Apakah kamu pernah merasakan sebagai korban atau sebagai penonton kejadian semacam itu?

5. Priming merupakan kemampuan otak untuk menghubungkan tindakan dengan sensasi yang mereka alami

Otakmu Ternyata Bukan Teman Baikmu dan Ini 6 Alasan Ilmiahnya!rd.com

Sebuah penelitian melibatkan dua kelompok mahasiswa berbeda di mana mereka diminta untuk mengerjakan survey dalam dua ruangan terpisah. Salah satu ruangan diberi pengharum yang disembunyikan dan kedua kelompok tersebut diberikan biskuit yang sangat mudah rontok. Kelompok mahasiswa yang berada di ruangan berpengharum dengan segera langsung membersihkan rontokan biskuitnya saat mereka makan, sementara yang di ruangan lain gak demikian. Fenomena ini menunjukkan bahwa kita menghubungkan wangi ruangan dengan kebersihan yang harus kita jaga, sehingga secara spontan tanpa disadari, kita langsung bertindak sesuai hal tersebut. Ini juga berlaku pada berbagai sensasi lainnya yang diterima oleh tubuh kita.

6. Orang secara gak sadar bersikap lebih kasar kepada orang lain yang menurutnya kurang menarik dan menganggap sikapnya itu biasa saja

Otakmu Ternyata Bukan Teman Baikmu dan Ini 6 Alasan Ilmiahnya!strawbale.com

Sekelompok orang diminta untuk bercakap-cakap dengan terpisah sekat sehingga mereka gak bisa melihat langsung lawan bicaranya. Salah satu sisi sekat diberikan foto secara acak yang seakan menggambarkan lawan bicaranya, padahal itu bukan foto sebenarnya. Mereka yang diberikan foto yang dianggap menarik secara umum cenderung bercakap-cakap dengan lebih ramah dan hangat, sedangkan mereka (kelompok orang yang sama) yang diberikan foto yang kurang dianggap menarik cenderung berbincang dengan lebih kasar dan dingin. Namun saat mereka ditanya bagaimana pembawaan sikap mereka ketika mereka bercakap barusan, mereka menjawab bahwa sikap mereka seperti biasanya, normal saja. Dalam pikiran kita, orang yang tampak lebih menarik itu jauh lebih baik secara kualitas keseluruhan, sehingga secara gak sadar kita bersikap mengikuti pemikiran itu.

Otakmu Ternyata Bukan Teman Baikmu dan Ini 6 Alasan Ilmiahnya!inc-asean.com

Sudah tahu kan seberapa kuat kemampuan otak kita yang bahkan memiliki dimensi bawah sadar? Ya, alam bawah sadar itu juga bisa mempengaruhi tindakan kita. Karenanya kita perlu terus melatih diri agar bisa peka dan tetap berpikir rasional sebelum bertindak. Bukan berarti alam bawah sadar itu selalu buruk lho, kamu bisa memanfaatkan tipuan otakmu seperti contoh kasus di atas dengan membuat ruanganmu selalu wangi, agar kamu lebih rajin menjaga kebersihan dan kerapiannya.

Baca juga: Delusi Cotard: Penyakit yang Membuatmu Merasa Bahwa Kamu Sudah Mati

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya