Di Usia 6 Tahun, Kita Berpikir Bahwa Cerdas dan Rajin Itu Hanya Sifat Laki-laki

Nyatanya...

Dalam penelitian terbaru, para peneliti menemukan bahwa stereotipe jenis kelamin (gender) bisa bermula dari anak kecil mulai usia 6 tahun, sebuah usia di mana para anak perempuan mulai berpikir bahwa sifat semacam kerajinan, kecerdasan dan keuletan adalah milik dari anak laki-laki.

Lho, kok bisa? Padahal selama ini masyarakat justru memiliki stereotipe sebaliknya! Ini jawabannya!

Di Usia 6 Tahun, Kita Berpikir Bahwa Cerdas dan Rajin Itu Hanya Sifat Laki-lakipixabay.com

Bukan rahasia lagi bahwa ada ketidakseimbangan dalam persentase wanita dan pria yang bekerja di bidang science, technology, engineering, and mathematics (STEM). Faktanya, di Amerika Serikat, tempat penelitian ini dilaksanakan, hanya 30 persen dari orang yang dipekerjakan dalam bidang STEM adalah wanita.

Seberapa berpengaruhnya stereotipe gender yang sudah terjadi sejak usia anak-anak.

Di Usia 6 Tahun, Kita Berpikir Bahwa Cerdas dan Rajin Itu Hanya Sifat Laki-lakiiflscience.com

Berusaha menemukan mengapa ini bisa terjadi, peneliti dari New York University, University of Illinois, dan Princeton memutuskan untuk menginvestigasi beberapa faktor yang memungkinkan, termasuk apakah stereotipe gender secara sosial seperti menghubungkan bakat intelektual dibandingkan laki-laki bisa mempengaruhi pilihan seorang perempuan dalam memilih jalannya sejak usia belia.

Perempuan usia 6 tahun mulai sudah bisa dipengaruhi oleh stereotipe gender dan menilai orang lain dengannya.

Di Usia 6 Tahun, Kita Berpikir Bahwa Cerdas dan Rajin Itu Hanya Sifat Laki-lakiteamtim.net

Penelitian mereka menemukan bahwa perempuan mulai berusia 6 tahun percaya bahwa bakat luar biasa adalah kelebihan laki-laki dan hal-hal yang membuat para laki-laki "berbentuk" seperti laki-laki itu lah yang membuat mereka jadi menakjubkan. Itu yang membuat mereka banyak menjauhi bidang yang seakan hanya diperuntukkan untuk mereka yang "benar-benar cerdas" dan mendekati bidang untuk mereka yang "benar-benar bekerja keras".

Penelitian intens dilakukan pada 400 anak kecil, dilakukan oleh para ahli dari berbagai universitas di Amerika Serikat.

Di Usia 6 Tahun, Kita Berpikir Bahwa Cerdas dan Rajin Itu Hanya Sifat Laki-lakiinquisitr.com

Menurut peneliti senior dari NYU, Andrei Cimpian dalam pernyataannya, ia menyebutkan bahwa perempuan gak hanya memikirkan stereotipe seperti itu, mereka juga memilih aktivitas berdasarkan itu. Itulah yang agak miris. Penelitian ini dilakukan terhadap 400 anak kecil, setengahnya adalah anak perempuan berusia antara 5-7 tahun, untuk mengevaluasi pendapat dan perilaku mereka terhadap pernyataan kecerdasan serta bakat seseorang.

Baca Juga: Mengapa Evolusi Penis Manusia Membesar Tapi Buah Zakarnya Mengecil?

Mayoritas masyarakat menjadi terjebak dalam penilaian bahwa pria cenderung lebih cerdas daripada wanita.

Di Usia 6 Tahun, Kita Berpikir Bahwa Cerdas dan Rajin Itu Hanya Sifat Laki-lakiyoutube.com

Rekan penulis, Lin Bian mengatakan bahwa masyarakat kita cenderung menghubungkan kecerdasan dengan pria dibandingkan wanita dan pemahaman ini menjauhkan wanita dari pekerjaan yang benar-benar membutuhkan kecerdasan. Itulah alasan para peneliti ingin mengetahui kenapa stereotipe ini sudah terbentuk bahkan dimulai dari anak kecil. Menggunakan frase "benar-benar cerdas" sebagai cara anak kecil mengerti konsep orang dewasa terhadap kecerdasan, mereka melakukan beberapa tes untuk meneliti pengaruh stereotipe gender.

Sebuah tes yang dilakukan para partisipan penelitian sangatlah sederhana tapi sangat efektif untuk mengambil kesimpulannya.

Di Usia 6 Tahun, Kita Berpikir Bahwa Cerdas dan Rajin Itu Hanya Sifat Laki-lakihuffingtonpost.com

Dalam salah satu contoh, beberapa anak dibacakan sebuah cerita tentang protagonis yang "benar-benar cerdas" yang gak diungkap apakah ia laki-laki atau perempuan. Setelahnya mereka diberikan pertanyaan mengenai apa gender protagonis tersebut menurut mereka? Dalam usia lima tahun, mereka menjawab gender mereka sendiri, yang artinya mereka memandang gender mereka secara positif. Sedangkan mereka yang mulai berusia enam tahun kebanyakan menjawab protagonis tersebut adalah laki-laki.

Tes lainnya juga cukup menunjukkan maksud dari dilakukannya penelitian ini, dengan hasil yang sesuai hipotesisnya.

Di Usia 6 Tahun, Kita Berpikir Bahwa Cerdas dan Rajin Itu Hanya Sifat Laki-lakicvcsn.org

Eksperimen lain melibatkan dua macam permainan yang diungkapkan bahwa satunya adalah khusus untuk anak-anak yang "benar-benar cerdas" sedangkan permainan satunya lagi adalah khusus untuk mereka yang "berjuang benar-benar keras". Ternyata kedua gender antusias dengan yang "berjuang keras" sedangkan perempuan berusia enam tahun ke atas sama sekali gak ada yang mau memainkan permainan "cerdas".

Seharusnya stereotipe gak terjadi dalam usia yang semuda itu, penyebabnya masih berusaha dicari oleh para peneliti.

Di Usia 6 Tahun, Kita Berpikir Bahwa Cerdas dan Rajin Itu Hanya Sifat Laki-laki13abc.com

Cimpian mengungkapkan bahwa sedihnya di usia yang semuda itu, anak perempuan sudah menyimpulkan dengan cepat siapa yang benar-benar cerdas dalam suatu hal. Penelitian ini menggarisbawahi bahwa bahkan anak-anak bisa menyerap dan terpengaruh dengan stereotipe gender yang masih menyebar di masyarakat kita sekarang. Jika mereka terus berpikir bahwa kecerdasan dan kespesialan lebih banyak dimiliki laki-laki, ini akan berpengaruh pada masa depan perempuan tersebut.

Di Usia 6 Tahun, Kita Berpikir Bahwa Cerdas dan Rajin Itu Hanya Sifat Laki-lakigirlscouts.org

Para penulis penelitian ini menyimpulkan penelitian mereka di dalam jurnal sains bahwa wanita kurang eksis di bidang yang mengunggulkan kecerdasan (misalnya fisika dan filosofi) karena stereotipe gender di masyarakat telah menular sejak usia belia yang akhirnya mematahkan semangat wanita dalam memiliki karir prestisius.

Di Usia 6 Tahun, Kita Berpikir Bahwa Cerdas dan Rajin Itu Hanya Sifat Laki-lakipixabay.com

Hasil terkini dari penelitian ini mengeluarkan kesimpulan menyedihkan: kebanyakan anak kecil beranggapan bahwa kecerdasan laki-laki ada sejak mereka masih berusia muda. Stereotipe ini mulai membentuk minat anak-anak sejak mereka tertular pemikiran tersebut, akhirnya mempersempit kemungkinan karir yang suatu saat akan mereka jalani. Apakah ada di antara kamu yang berpikir seperti itu? Jangan ya, itu pikiran yang gak benar!

Baca Juga: "Kristal Waktu": Senyawa Baru Tak Berdimensi Ruang yang Sedang Dibahas Dunia

Topik:

Berita Terkini Lainnya