Gak Perlu Daging, Makan Serangga Adalah Alternatif Terbaik
health.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serangga sudah biasa kamu temukan di mana-mana, tapi penyajiannya sebagai santapan hanya bisa ditemukan di beberapa tempat saja dan terhitung langka di Indonesia. Taruh dulu burger dagingmu dan coba ambil larva serangga, karena mengganti daging sapi dengan serangga bisa berperan sangat besar dalam usaha mengurangi emisi gas efek rumah kaca. Perubahan positifnya ternyata bisa sangat besar. Kok bisa? Baca selengkapnya di bawah ini ya!
Salah satu manfaat mengganti daging dengan serangga adalah mengurangi kebutuhan lahan ternak sampai sepertiga yang secara langsung mengurangi emisi gas efek rumah kaca.
huffingtonpost.comPara peneliti dari University of Edinburgh menemukan bahwa mengganti setengah daging yang ada di dunia dengan serangga seperti jangkrik ataupun sekedar larvanya, bisa mengurangi kebutuhan lahan ternak yang digunakan untuk hewan ternak sampai sepertiga. Hasilnya, diperkirakan dapat mengurangi emisi gas efek rumah kaca. Bahkan peningkatan kecil dalam kuantitas pengonsumsian serangga bisa sangat bermanfaat untuk planet ini, menurut penelitian.
Perubahan-perubahan kecil dalam kebiasaan makan akan menyukseskan penghematan lahan dan sistem produksi makanan yang berkelanjutan, selain itu gak perlu khawatir karena gizinya juga bisa menggantikan.
jp.pinterest.comDr Peter Alexander, dari University of Edinburgh’s School of GeoSciences serta Scotland’s Rural College, mengungkapkan dalam pernyataannya bahwa gabungan perubahan-perubahan kecil dalam kebiasaan konsumen, seperti mengubah daging sapi dengan daging ayam, mengurangi limbah makanan dan memperkenalkan serangga menjadi makanan wajar sehari-hari, akan membantu menyukseskan penghematan lahan dan sistem produksi makanan yang lebih berkelanjutan.
phys.orgGizi dalam pergantian sumber makanan baru pun dianggap bisa tetap memenuhi dan sepenuhnya menggantikan juga.
Penelitian pertama yang membandingkan produksi daging konvensional dengan serangga ini berhasil menemukan bahwa serangga sejauh ini adalah alternatif daging paling berkelanjutan.
Editor’s picks
clever-storage.comPenelitian ini, yang dipublikasi di jurnal Global Food Security, adalah penelitian pertama yang membandingkan produksi daging konvensional dengan sumber bahan makanan alternatif, seperti serangga, alternatif daging seperti tofu dan daging yang dihasilkan dari lab.
hikingmastery.comSerangga dan alternatif-alternatif daging adalah yang sejauh ini paling berkelanjutan karena mereka membutuhkan energi yang lebih sedikit dan luas lahan yang lebih kecil untuk diproduksi. Daging sapi adalah yang paling kurang berkelanjutan dalam jangka panjang. Emisi hewan ternak bertanggung jawab terhadap besarnya emisi gas efek rumah kaca akibat manusia dan sapi merepresentasikan 65% dari itu, menurut United Nations/PBB.
Berbeda dengan serangga, daging hasil lab atau daging olahan/buatan gak lebih efisien dari produksi daging ayam jadi gak bisa menggantikan daging sapi secara berkelanjutan.
consumerreports.orgDaging hasil dari lab juga disebutkan secara sekilas dalam penelitian ini. Mereka menemukan bahwa daging tersebut gak lebih berkelanjutan dari daging ayam atau telurnya, membutuhkan lahan yang sekiranya sama tapi membutuhkan lebih banyak energi dalam produksinya. Daging hasil lab atau daging olahan sering disebut-sebut sebagai hal besar di industri perdagingan terkait ramah lingkungan.
odt.co.nzMeskipun begitu, penelitian ini menyatakan bahwa keuntungan yang didapat dari daging olahan gak bisa diharapkan. Keseluruhan prosesnya – dari pengaturan laboratorium hingga ke pemrosesan produk menggunakan sterilisasi dan hidrolisis – akhirnya gak lebih efisien dari peternakan unggas. Selain itu biayanya terbilang mahal saat ini.
huffingtonpost.comPenelitian lebih jauh perlu dilakukan terhadap produksi jumlah besar serangga. Pada akhirnya, tantangan terbesar adalah meyakinkan konsumen untuk menyingkirkan steak favorit mereka dan mengubahnya jadi serangga atau larva. Kamu sendiri mau?
Baca Juga: 6 Hewan Ini Terbukti Merusak Rantai Makanan: Bahkan Ada Ikan Makan Ular!
Topik:
Berita Terkini Lainnya
