Trump Keluarkan Kebijakan Baru, Umat Muslim Indonesia di AS Khawatir

Pemerintahan Trump juga ubah puisi di patung Liberty

Jakarta, IDN Times - Pemerintahan Donald Trump mengeluarkan kebijakan baru yang tidak akan memberikan status penduduk tetap atau kewarganegaraan, kepada imigran yang menggantungkan diri pada program bantuan pemerintah Amerika Serikat.

Kebijakan baru tersebut sebagai bagian dari upaya membatasi jumlah imigran. Terutama kepada jutaan pendatang dari negara-negara Amerika Latin yang tak berdokumen dan bekerja sebagai buruh kasar.

Trump juga menyatakan imigran harus mandiri dari segi keuangan, sehingga tidak menguras tunjangan bagi warga Amerika Serikat. Dilansir BBC, Direktur Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS Ken Cuccineli menyatakan kebijakan baru tersebut akan mendorong kemandirian bagi pendatang.

"Kemandirian dan swasembada bagi mereka yang ingin datang ke atau akan tinggal di Amerika," kata dia.

Baca Juga: Trump Serang Anggota Kongres Kulit Hitam, Capres Demokrat: Dia Rasis

1. Pemerintahan Trump ubah puisi di Patung Liberty

Trump Keluarkan Kebijakan Baru, Umat Muslim Indonesia di AS KhawatirREUTERS via ANTARA FOTO

Setelah dikeluarkan kebijakan baru Trump, pejabat tinggi imigrasi Amerika Serikat pun mengubah kutipan yang tertulis di Patung Liberty, New York, untuk menyokong kebijakan Trump menghentikan bantuan makanan bagi imigran bersurat resmi.

Kepala Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS Ken Cuccinelli mengubah kutipan bertuliskan, "Berikan kepadaku orang-orang yang lelah, miskin, dan kerumunan massa yang merindukan kebebasan", yang kemudian ditambah kalimat, "yang bisa berdiri di atas kedua kaki mereka sendiri dan yang tidak akan menjadi beban publik."

Pemerintahan Trump berharap pergantian aturan ini dapat menegakkan ketahanan nasional. Namun sejumlah pihak mengkritik, regulasi tersebut akan membatasi kelas ekonomi bawah AS meraih bantuan sosial.

2. Reaksi atas kebijakan baru Trump

Trump Keluarkan Kebijakan Baru, Umat Muslim Indonesia di AS KhawatirREUTERS via ANTARA FOTO

Kebijakan baru Trump yang membatasi jumlah imigran mengundang banyak reaksi dari berbagai kelompok. Salah satunya Komite Keamanan Dalam Negeri di parlemen AS yang dipimpin perwakilan Demokrat, yang mengutuk perubahan kutipan puisi patung Liberty yang dilakukan Cuccinelli. Melalui cuitan di Twitter, mereka menyebut kebijakan itu keji dan sangat tidak mencerminkan Amerika.

"Jelas bahwa pemerintahan Trump hanya ingin mencegah kedatangan sekelompok orang," tulis komite itu dalam akun Twitter. Mereka menyebut Cuccinelli sebagai politikus kecil anti-imigran pengidap xenofobia yang tidak semestinya duduk di pemerintahan.

Sementara, kelompok lainnya menggarisbawahi rekam jejak Cuccinelli sebagai jaksa agung di negara bagian Virginia. Pada saat itu ia memimpin program konservatif melawan imigrasi dan homoseksualitas.

3. Siapa saja yang terdampak kebijakan baru Trump?

Trump Keluarkan Kebijakan Baru, Umat Muslim Indonesia di AS KhawatirREUTERS via ANTARA FOTO

Kebijakan baru Trump memicu banyak reaksi, terutama dari para imigran. Mereka yang kini memegang status penduduk tetap di Amerika, setidaknya dapat bernapas lega, karena tidak akan terpengaruh dengan kebijakan baru ini. Aturan tersebut juga tidak berlaku bagi pengungsi dan pemohon suaka.

Namun bagi pemohon perpanjangan visa, penduduk tetap dan kewarganegaraan, akan terkena dampak kebijakan ini. Mereka yang tidak memenuhi kriteria standar penghasilan atau yang menggantungkan diri pada program bantuan, bisa jadi tidak diizinkan memasuki Amerika.

Seperti dilansir BBC, sekitar 22 juta warga Amerika Serikat tidak memiliki kewarganegaraan dan banyak dari mereka akan terdampak kebijakan baru Trump.

4. Kebijakan imigrasi Trump membuat umat Muslim asal Indonesia khawatir

Trump Keluarkan Kebijakan Baru, Umat Muslim Indonesia di AS Khawatirvia REUTERS/via ANTARA FOTO

Pemerintah Donald Trump juga memerintahkan secara eksekutif mengenai larangan masuknya warga tujuh negara berpenduduk mayoritas umat Islam ke Amerika Serikat. Perintah tersebut tentu saja berdampak juga bagi warga AS yang beragama Islam.

Salah satu orang Indonesia yang beragama Islam yang sudah menjadi warga Amerika Serikat, Benyamin Rasyad, mengaku khawatir setelah Trump memberlakukan larangan kedatangan imigran warga Islam.

"Saya beragama Islam, keluarga saya juga beragama Islam, jadi kita agak khawatir. Khususnya di Texas kan orang-orang ini tidak tahu apa Islam itu. Ada yang sama sekali tidak tahu apa-apa, tapi sudah kena influence (pengaruh)," ujar dia.

Benyamin bersama keluarganya tinggal di Houston, negara bagian Texas yang memiliki banyak pendukung Partai Republik yang merupakan partai pendukung Trump.

Di sisi lain, Benyamin menyebutkan ini saatnya bagi umat Muslim di Amerika Serikat untuk menunjukkan jati dirinya, dan bukan terpancing oleh prasangka dari warga yang tidak paham tentang Islam.

5. Mengapa perubahan aturan terjadi?

Trump Keluarkan Kebijakan Baru, Umat Muslim Indonesia di AS Khawatirvia REUTERS/via ANTARA FOTO

Donald Trump telah menjadikan imigrasi sebagai tema sentral dalam pemerintahannya. Langkah ini adalah cara terakhir sebagai upaya pemerintahnya untuk mengekang imigrasi sah.

"Untuk melindungi manfaat bagi warga negara Amerika, imigran harus mandiri secara finansial," tulis sebuah pernyataan Gedung Putih setelah perubahan peraturan diumumkan. Dikatakan dua pertiga imigran memasuki AS "melakukannya berdasarkan ikatan keluarga dan bukan pada keterampilan atau prestasi."

Baca Juga: Jual Sedotan Plastik, Trump Kantongi Rp6,4 Miliar untuk Biaya Kampanye

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya