Mengobservasi Otakmu Sendiri Ternyata Membantu Mengurangi Depresi

Kinerja otakmu menunjukkan banyak hal

Ada teknik yang gak invasif yang menstimulasi bagian otak terkait depresi, yang ternyata punya keuntungan besar untuk mereka yang memiliki gangguan tersebut, berdasarkan penelitian terbaru. Teknik ini melibatkan orang tersebut harus mengobservasi aktivitas amygdalanya sendiri dan secara sadar mencoba untuk meningkatkan aktivitasnya dengan memunculkan ulang memori-memori positif. Teknik ini disebut fMRI neurofeedback. Bagaimana detailnya? Kamu bisa membaca selengkapnya di sini!

Penelitian ini dilaksanakan oleh Kymberly Young untuk melihat efek dari perbedaan perlakukan pada amygdala dan daerah kontrol pada otak.

Mengobservasi Otakmu Sendiri Ternyata Membantu Mengurangi Depresibusinessinsider.co.id

Kymberly Young, pemimpin penelitian baru ini dan asisten profesor psikiatri di University of Pittsburgh School of Medicine, menurut eksperimen tersebut, walaupun kecil, menjanjikan hasil yang baik.

Mengobservasi Otakmu Sendiri Ternyata Membantu Mengurangi Depresithelancet.com

Untuk penelitian ini Young membagi 36 relawan dewasa yang memiliki depresi menjadi 2 grup: salah satunya melakukan neurofeedback pada amygdala mereka dan yang lainnya melakukan kontrol latihan neurofeedback pada bagian otak yang gak terlibat dalam pemrosesan emosi.

Perlakuan fMRI neurofeedback pada amygdala menunjukkan penurunan signifikan pada level depresi seseorang.

Mengobservasi Otakmu Sendiri Ternyata Membantu Mengurangi Depresistatnews.com

Orang pada kedua grup membiarkan otak mereka dipindai dengan fMRI untuk menunjukkan lokasi amygdala mereka maupun bagian pengontrol di otak mereka. Para peneliti menunjukkan para partisipan sebuah sinyal dari bagian otak diukur dan membuat para partisipan mencoba mengatur kekuatan sinyal tersebut dengan memunculkan ulang momen-momen membahagiakan.

Mengobservasi Otakmu Sendiri Ternyata Membantu Mengurangi Depresibrainposts.blogspot.co.id

Setelah 2 sesi, 12 dari 19 partisipan yang mencoba fMRI neurofeedback menunjukkan penurunan signifikan pada skala level standar depresi, dibandingkan hanya 2 orang pada grup area pengontrol di otak.

Baca Juga: Bad Mood Ternyata Baik untuk Dirimu, Ini 5 Manfaatnya

Amygdala ternyata memiliki peran besar terhadap depresi dan amygdala orang depresi menjadi lebih sensitif terhadap hal berbau negatif.

Mengobservasi Otakmu Sendiri Ternyata Membantu Mengurangi Depresisemanticscholar.org

Young mengatakan bahwa mereka sedang dalam tahap di mana mereka bisa menunjukkan keefektifannya. Salah satu alasan Young dan timnya percaya bahwa perawatan ini akan menjadi sangat sukses adalah karena peran yang sudah jelas pada amygdala terkait depresi.

Mengobservasi Otakmu Sendiri Ternyata Membantu Mengurangi Depresicns.atr.jp

Amygdala dari orang depresi cenderung lebih responsif terhadap isyarat emosional yang negatif, seperti foto yang akan mengingatkan mereka pada situasi mengerikan dan kurang responsif terhadap isyarat emosional yang positif, seperti memori masa kecil yang menyenangkan.

Sebelum fMRI neurofeedback dikenal lah EEG neurofeedback tapi gak efektif karena kurang mendetail dan lebih banyak menggunakan efek placebo.

Mengobservasi Otakmu Sendiri Ternyata Membantu Mengurangi Depresibrainvoyager.com

Young kemudian bermaksud untuk melihat apakah peningkatan responsifnya amygdala terhadap isyarat positif mampu membantu mengurangi gejala depresi. Namun Young mengingatkan bahwa fMRI neurofeedback jangan disamakan dengan EEG neurofeedback, sebuah teknik yang melibatkan mengajarkan orang untuk mengontrol gelombang otaknya sendiri menggunakan mesin EEG. Gak seperti fMRI neurofeedback, EEG neurofeedback menggunakan elektroda-elektroda yang ditempatkan di atas kepala untuk mendapatkan gambaran kasar soal aktivitas elektrik otak yang tergambar pada grafik khusus.

Mengobservasi Otakmu Sendiri Ternyata Membantu Mengurangi Depresiblogger.com

Young mengatakan bahwa fMRI ibarat Google Maps untuk otak, sedangkan EEG adalah gambaran peta kasar buatan tangan. Alhasil kita bisa melihat struktur otak secara mendalam seperti halnya amygdala yang gak bisa dicapai oleh EEG neurofeedback. Meskipun fMRI neurofeedback masih benar-benar baru, banyak perusahaan di berbagai penjuru dunia memasarkannya sebagai jalan untuk menyembuhkan kelainan mental serius seperti depresi dan ADHD, serta mampu meningkatkan performansi atletik. Young mengatakan bahwa gak ada orang yang benar-benar melakukan penelitian terkontrol soa EEG neurofeedback, jadi itu cuma bukti nyata placebo effect. Tahap selanjutnya Young adalah menerjemahkan pembelajaran dari fMRI menjadi bentuk training dan perawatan yang bisa diakses oleh orang-orang yang membutuhkannya.

Baca Juga: Ini 15 Fakta Ilmiah Unik Soal Tidur yang Jarang Orang Tahu

Topik:

Berita Terkini Lainnya