Jika Alam Semesta Sepenuhnya Digambar, Cantiknya Bakal Seperti Ini!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Alam semesta begitu luas, sampai ukuran bumi pun hanya ibarat butiran pasir di padang pasir yang gak terlihat ujungnya. Namun seseorang seniman bernama Pablo Carlos Budassi mengaku telah bisa menggambarkan alam semesta seutuhnya dalam satu kanvas. Bagaimana ia bisa menggambarkan alam semesta sampai ujungnya? Baca selengkapnya di sini!
1. Penggambaran alam semesta ini didasarkan pada peta logaritmik yang dikumpulkan oleh para peneliti dari Princeton University
Potongan-potongan gambar sebagai elemennya juga didapatkan dari hasil observasi NASA, menggunakan teleskop dan pesawat luar angkasa mereka. Penelitian yang dipimpin oleh astronomer J Richard Gott dan Mario Juric ini, juga mengumpulkan peta logaritmik alam semesta berdasarkan data dari Sloan Digital Sky Survey.
2. Berbasis penelitian yang dilakukan lebih dari 15 tahun, semua data dan potongan peta dikumpulkan untuk membuat gambar alam semesta ini
Teleskop yang digunakan sebesar 2.5 meter dengan daya optik yang sangat lebar. Pusat pengamatannya adalah Apache Point Observatory di New Mexico. Pengamatan tersebut bisa menciptakan peta-peta detail 3D luar angkasa, termasuk 3 juta objek astronomi.
Baca juga: Ditemukan Batu di Mesir yang Mengandung Mineral Gak dari Bumi
Editor’s picks
3. Walaupun peta logaritmik dianggap sudah bisa membantu menjelaskan alam semesta, tapi gak mudah dilihat secara awam
Tim dari Princeton telah mempublikasikannya dalam Astrophysical Journal pada tahun 2005 dan telah bisa diunduh oleh publik dalam website mereka. Namun keputusan untuk membuatnya menjadi versi gambar yang mudah dinikmati publik baru terpikirkan. Budassi mengatakan pada Tech Insider bahwa ia mendapatkan ide menggambarkan alam semesta sebagai bulatan itu saat sedang membuat hexaflexagon untuk suvenir ulang tahun pertama putranya.
4. Setiap elemen dalam penggambaran alam semesta keseluruhan ini telah dipertimbangkan oleh Budassi
Terlihat bahwa tata surya berada di tengah penggambarannya, dikelilingi oleh banyak objek astronomi lainnya. Bahkan ada radiasi microwave kosmik dan plasma tak terlihat yang dihasilkan oleh Big Bang di ujung gambar. Untuk kejelasannya, Budassi bahkan memastikan bahwa gambar tersebut bisa dibesarkan sedetail mungkin.
Penggambaran yang dilakukan Budassi ini telah mendapat pengakuan dari berbagai institusi dan peneliti karena berdasarkan hasil penelitian-penelitian terkait. Namun wajar bila masih menuai kontroversi karena masih terbatasnya teknologi untuk mengetahui "ujung" alam semesta. Setidaknya yang pasti kita pahami, bahwa kita gak ada apa-apanya dibandingkan alam semesta yang besarnya gak terkira ini.
Baca juga: Adanya Gerhana Bulan di Bumi Itu Tanda Bahwa Bumi Tidak Datar