8 Penemuan Sains Paling Mencengangkan di Tahun 2017, Keren!

#Replay2017: Semoga bermanfaat buat kehidupan

Tahun 2017 merupakan salah satu tahun terbaik bagi dunia sains. Berkat kerja keras ribuan ilmuwan di bidangnya masing-masing, ada seabrek penemuan yang berhasil dicapai umat manusia di tahun ini. Beberapa penemuan ini berasal dari bidang sains murni yang semakin membuka jalan kita untuk menyibak rahasia alam semesta. Selain itu, ada juga beberapa penemuan di bidang sains terapan yang mungkin akan mempermudah kehidupan kita di masa depan.

Nah, berikut merupakan beberapa penemuan sains paling menghebohkan yang terjadi di tahun 2017. Menurut kamu, mana yang paling keren?

Rekayasa Gen Embrio Manusia

8 Penemuan Sains Paling Mencengangkan di Tahun 2017, Keren!wikimedia.org

Setelah perjuangan selama lebih dari 5 tahun, para peneliti akhirnya berhasil melakukan pengeditan gen pada embrio manusia yang viabel. Hal ini pertama kali dilakukan oleh tim peneliti China’s Beijing Proteome Research Center pada bulan Maret, disusul oleh beberapa kelompok terpisah di bulan Agustus dan Oktober.

Dilansir dari Sciencenews.org, penemuan ini disebut-sebut sebagai merupakan lompatan besar di bidang bioteknologi modern. Dengan menggunakan metode ini, para peneliti bisa mengedit gen-gen pembawa penyakit keturunan, seperti hemofilia dan buta warna. Hal ini menurunkan risiko terjadinya cacat lahir bagi pasangan suami-istri yang memiliki riwayat penyakit keturunan di keluargaya. 

Di sisi lain, metode yang sama mungkin juga bisa digunakan untuk "merancang" penampilan si calon bayi sesuai dengan permintaan orangtua, atau bahkan menciptakan "manusia super" untuk keperluan perang. Hal ini menimbulkan perdebatan di kalangan peneliti mengenai etika rekayasa gen pada embrio manusia.

Bahaya Baru Perubahan Iklim

8 Penemuan Sains Paling Mencengangkan di Tahun 2017, Keren!pixabay.com

Perubahan iklim ternyata memiliki bahaya yang lebih mengerikan bagi kelangsungan hidup manusia. Dilansir dari Sciencenews.org, beberapa laporan terpisah dari tim ilmuwan dari seluruh dunia menunjukan bahwa kenaikan gas karbondioksida (CO2) menyebabkan berkurangnya nutrisi yang dihasilkan oleh tanaman pangan seperti gandum, padi dan kedelai. Hal ini dapat menyebabkan bahaya kelaparan dan kekurangan gizi secara global di masa
depan.

Dalam 2017 Annual Review of Public Health, peneliti dari Harvard University menyebutkan bahwa kenaikan gas karbondioksida menyebabkan berkurangnya kandungan mineral seperti zinc dan zat besi dari tanaman gandum, padi dan kedelai secara signifikan. Penelitian lanjutan menunjukan bahwa kandungan protein di beras dan gandum juga dapat berkurang hingga 8 persen.
 

Terapi Gen untuk Pasien Leukemia

8 Penemuan Sains Paling Mencengangkan di Tahun 2017, Keren!wikimedia.org

Percobaan terapi gen telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat pada 2 pasien kanker darah alias leukemia, melansir dari website National Cancer Institute, Cancer.gov. Teknik yang disebut sebagai CAR-T Cell Immunotherapy ini merupakan cara baru dalam mengobati pasien kanker. Bila berhasil, teknik ini kemungkinan dapat menggantikan proses kemoterapi yang selama ini digunakan.

Pada teknik CAR-T, dokter menggunakan sel-T (sel imunitas tubuh) dari tubuh pasien yang telah dimodifikasi secara genetik. Sel hasil modifikasi ini memiliki kemampuan untuk memproduksi protein buatan bernama chimeric antigen receptor, yang digunakan untuk mengenali sel kanker di tubuh pasien. Setelah diproduksi dalam jumlah yang cukup, sel-T hasil modifikasi ini kemudian disuntikan kembali ke tubuh pasien untuk membunuh sel kanker secara otomatis.

7 Planet Baru di Galaksi Tetangga

8 Penemuan Sains Paling Mencengangkan di Tahun 2017, Keren!sciencenews.org

Tujuh planet dengan ukuran yang mirip dengan bumi ditemukan di TRAPPIST 1, sebuah sistem tatasurya kecil berjarak 39 tahun cahaya dari bumi. Dilansir dari website official Trappist.one, 3 dari 7 planet tersebut  berada di "zona emas" di mana temperatur dan ukuran planet tersebut memungkinkan keberadaan air dalam bentuk cair.

Hal ini merupakan penunjang utama kehidupan, meskipun observasi lanjutan menunjukan bahwa seluruh planet tersebut memiliki temperatur yang terlalu dingin bagi makhluk hidup.
 

Komunikasi Kuantum

8 Penemuan Sains Paling Mencengangkan di Tahun 2017, Keren!sciencenews.org

Komunikasi kuantum interkontinental pertama di dunia dilakukan antara tim ilmuwan dari Tiongkok dan Austria pada tanggal 29 September yang lalu. Penemuan ini merupakan lompatan signifikan bagi teknologi informasi modern, serta membuka jalan untuk terbentuknya internet kuantum yang lebih cepat dan aman di masa depan.

Dilansir dari Independent.co.uk, komunikasi kuantum ini menggunakan partikel foton yang bertautan (entangled) untuk mengirimkan informasi. Dengan satelit Micius buatan Tiongkok, kedua tim ilmuwan tersebut menembakan beberapa seri foton menuju stasiun darat di dekat Beijing dan Vienna. Tim tersebut kemudian menggunakan kunci kuantum yang serupa untuk mengenskripsi kode foton tersebut. Metode ini diklaim 2 juta kali lebih aman bila dibandingkan dengan komunikasi tradisional.

Tabrakan Neuron Bintang

8 Penemuan Sains Paling Mencengangkan di Tahun 2017, Keren!sciencenews.org

Dua buah bintang neutron menarik perhatian ribuan ahli astronomi dan ilmuwan fisika ketika teramati bertabrakan satu sama lain. Kedua bintang tersebut berasal dari galaksi NGC 4993, yang berjarak sekitar 130 juta tahun cahaya dari bumi. Kejadian langka ini pun menghasilkan riak-riak gravitasi (gravitational waves) yang terdeteksi oleh instrumen di Laser Interferometer Gravitational Wave Observatory (LIGO) di dekat Pisa, Italia.

Dilansir dari Sciencenews.org, data yang didapatkan dari kejadian tersebut menghasilkan lusinan jurnal ilmiah di bidang astronomi dan fisika antariksa.

Roket Daur Ulang

https://www.youtube.com/embed/GZUi3HUv9V8

Pada tanggal 30 Maret 2017, SpaceX berhasil menggunakan kembali roket "daur-ulang" Falcon 9 untuk meluncurkan satelit ke orbit bumi. Dilansir dari website Spacex.org, ini merupakan kali pertama sebuah roket kelas orbit dapat digunakan kembali setelah peluncuran perdananya.

Sebelumnya, seluruh roket luar angkasa hanya bisa digunakan satu kali. Segera setelah memasuki orbit, roket tersebut akan melepaskan muatannya dan jatuh ke bumi dalam bentuk puing-puing yang terbakar di atmosfer.

Dengan menggunakan roket daur ulang, perusahaan ciptaan Elon Musk ini dapat menghemat 18 juta dolar AS dari setiap peluncuran. Menurut beberapa ahli luar angkasa, penemuan ini bisa merubah seluruh industri luar angkasa di masa depan.
 

Rahim Buatan

https://www.youtube.com/embed/dxn6msihFjc

Tim dokter di Philadelphia, Amerika Serikat berhasil membuat terobosan dengan rahim buatan hasil temuan mereka. Dilansir dari Futurism.com, tim ini menggunakan "biobag" berisi cairan yang mirip dengan air ketuban untuk membesarkan fetus domba berusia 105 hari selama 4 minggu. Selama proses tersebut, tim ini pun bisa menyaksikan pertumbuhan fetus kambing prematur tersebut melalui plastik tembus pandang yang digunakan.

Biobag sejatinya dikembangkan bukan untuk menggantikan fungsi rahim, namun sebagai alat penyelamat untuk merawat bayi prematur. Dengan menggunakan alat ini, bayi yang lahir prematur memiliki peluang selamat yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan prosedur standar saat ini.

Panji Gusti Akbar Photo Verified Writer Panji Gusti Akbar

Science nerd, crazy birdwatcher and third-wave coffee aficionado

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya