Fosil Diduga Kutu Peminum Darah Dinosaurus Ini Terawetkan Sempurna

Langkah awal untuk membuat Jurrasic Park di dunia nyata?

Tim paleontologis gabungan dari beberapa museum di Spanyol, Inggris dan Amerika Serikat menemukan sesuatu yang mungkin hanya kita kira ada di film Jurrasic Park. Dilansir dari Sciencemag.org, tim tersebut menemukan seekor kutu yang terperangkap di dalam batu ambar berusia lebih dari 99 juta tahun. Lebih kerennya lagi, kutu ini terawetkan bersama dengan bulu dan darah dinosaurus yang menjadi inangnya.

Menurut Ricardo Perez-de la Fuente, salah seorang anggota tim tersebut, penemuan ini bagaikan "mimpi bagi setiap paleontologis". Di dalam batu tersebut, terlihat jelas fosil kutu purba yang sedang menggenggam bulu dinosarus sesaat sebelum terperangkap di dalam getah resin tanaman. Belum diketahui jenis dinosaurus yang menjadi inang kutu tersebut namun para peneliti memperkirakan spesies tersebut berasal dari kelompok theropod, nenek moyang burung modern.

Dari sisi ilmu pengetahuan, batu ambar dari Myanmar tersebut merupakan bukti langsung keberadaan parasit pada tubuh dinosaurus di masa lampau. Selain itu, kutu di dalam batu tersebut juga diketahui berasal dari spesies yang belum diketahui sebelumnya. Para peneliti kemudian memberi nama ilmiah Deinocroton draculi pada kutu tersebut, yang secara harfiah memiliki arti "kutu drakula yang mengerikan".

Lalu, apakah kita bisa mengklon dinosaurus menggunakan DNA dari darah di dalam kutu ini? Sayangnya, tidak.

Menurut Perez-de la Fuente, DNA merupakan struktur molekuler yang sangat rapuh dan mudah rusak seiring dengan berjalannya waktu. Darah di dalam kutu tersebut juga mengalami proses mineralisasi akibat proses pengawetan di dalam batu ambar. Selain itu, belum ada metode yang bisa kita gunakan untuk mengekstrak DNA dari batu ambar tanpa merusaknya atau mengkontaminasinya dengan DNA modern.

Yah, sepertinya kita masih harus bersabar agar bisa melihat Jurrasic Park di dunia nyata.

Panji Gusti Akbar Photo Verified Writer Panji Gusti Akbar

Science nerd, crazy birdwatcher and third-wave coffee aficionado

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya