Dialami Jonghyun SHINee, Ini 7 Fakta Seasonal Affective Disorder
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seasonal Affective Disorders (SAD) pada dasarnya adalah gangguan mood musiman dan bisa digolongkan sebagai gangguan depresi juga. Seperti namanya, gangguan psikologis yang satu ini hanya terjadi pada musim-musim tertentu. Kalau di negara-negara empat musim, serangan SAD biasanya terjadi di musim salju dan gugur.
Meski Indonesia nggak memiliki dua musim itu, hal ini nggak berarti para penduduknya mustahil terdampak gangguan ini, lho! Nah, berikut adalah 7 fakta penting yang perlu kamu tahu soal gangguan ini:
1. Porsi cahaya dinilai sebagai salah satu sebab utama
Dilansir dari Psychology Today, meski sebab gangguan ini gak bisa dipastikan selalu sama, tapi porsi cahaya dan mekanisme regulasi hormon di otak diduga sebagai sebab utama gangguan ini.
Cuaca mendung dengan kadar cahaya yang menurun dinilai membuat tubuh memproduksi hormon melatonin. Itu lho, hormon yang menciptakan rasa kantuk.
2. Gejala setiap orang yang mengalami SAD bisa beda-beda
Seperti umumnya gangguan psikologis, setiap orang mengalami gejala yang nggak selalu sama. Tapi, hal yang paling jelas, SAD bisa bikin orang gampang banget jengah sama hal-hal dalam kesehariannya. Hal yang biasanya gak membuat dia merasa begitu. SAD juga bikin orang merasa gampang banget capek dan mengantuk tanpa alasan.
3. Bukan susah tidur, tapi malah kebanyakan tidur
Berbeda sama depresi dan stres yang dikaitkan sama insomnia alias susah tidur, SAD justru bikin orang merasa ingin tidur terus. Salah satu sebabnya ya karena hormon melatoninnya meningkat.
Sebab lainnya bisa karena mood buruk yang nggak jelas mendorong orang memilih untuk lebih baik tidur. Alhasil, produktivitas gak sebaik biasanya.
Baca Juga: Ini 7 Perbedaan Depresi dengan Sedih Biasa yang Tidak Boleh Diremehkan
4. Ingin menyendiri setiap waktu
Editor’s picks
Kalau biasanya bisa mingle sama teman-teman, SAD bisa mengubah kita jadi pribadi yang mendadak pengen sendirian terus. Daripada nongkrong sama temen, SAD membuat kita merasa lebih baik balik ke rumah, masuk kamar, dan lagi, tidur. Karena kita sendiri gak tahu mood buruk ini bakal berakhir kapan.
5. Sendirian lalu overthinking lalu...
Musuh terbesar orang yang mengalami SAD sebetulnya adalah kondisi sendiri dan nggak melakukan apa-apa. Kenapa? Ketika sendirian, ditambah dengar musik melow yang bikin kita semakin galau, orang cenderung semakin menjadi-jadi membuat skenario di kepalanya.
Masalah yang sudah-sudah malah dipikirkan lagi. Hal yang belum terjadi mulai bikin kita resah. Ngerinya, gak sedikit juga kasus kayak begini yang berakhir dengan bunuh diri. Duh, jangan sampai, deh!
6. Baiknya jangan bergelap-gelap ria
Mendung, cuaca hujan, perasaan galau, dan kamar yang gelap memang kombinasi yang paling oke. Tapi kalau kita mulai sadar dan merasa mengalami kecenderungan gangguan mood musiman ini, baiknya jangan. Kita justru harus memaksimalkan kesempatan terpapar cahaya.
7. Menyibukkan diri dan bergaul bisa jadi solusi
Sebaik-baiknya penanganan, mulai dari terapi cahaya, antidepresan, suplai vitamin D, sampai konseling, menyamankan diri sebetulnya bisa jadi solusi terbaik. Ketika kita menyibukkan diri dengan melakukan aktivitas positif seperti fokus dengan pekerjaan hingga asik dengan hobi, seharusnya akan lebih sedikit waktu untuk berpikir yang nggak-nggak. Plus, bergaul, mengobrol, dan nikmati momen detik ini bisa menolong kita untuk nggak terlalu fokus dengan cuaca mendung di luar sana.
Kalau kamu kebetulan merasa mengalami gejala-gejala yang sudah disebutkan di atas, gak usah merasa sedih dan menganggap diri aneh, ya!
Gangguan mood musiman ini bisa teratasi selama kamu nggak menyendiri, kok! Even if you have SAD, you also have your friends & family for you, right?
Baca Juga: Jangan Malu, Ini 5 Alasan Psikologis Menangis Membuatmu Kuat dan Sehat
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.