Penelitian Terbaru Buktikan Ternyata Bayi Juga Dapat Berpikir Logis

#SainSeru Manusia memang sudah cerdas sejak lahir

Teori dari psikolog kenamaan, Jean Piaget, meyakini bahwa manusia akan mampu berpikir secara logis ketika usianya tujuh tahun. Hal ini dilatarbelakangi oleh peran komunikasi yang disebut sebagai hal dasar dari kemampuan manusia untuk mampu berpikir secara logis.

Akan tetapi, berdasarkan hasil penelitian terbaru yang dilansir dari Scientific American dan The Verge membuktikan bahwa bayi yang belum bisa bicara ternyata juga mampu berpikir logis, lho.

1. Logika para bayi yang diteliti berfokus pada silogisme disjungtif

Penelitian Terbaru Buktikan Ternyata Bayi Juga Dapat Berpikir Logishellomagazine.com

Tim peneliti yang mengkaji hal ini berasal dari beberapa institusi di Eropa. Penelitian tersebut melibatkan 48 bayi berusia satu hingga satu setengah tahun. Nah, cara bayi-bayi tersebut dapat berpikir logis (terkhusus silogisme disjungtif) ditunjukkan melalui proses eliminasi.

Seperti dalam situasi hanya A atau B yang benar dimana jika A salah maka B yang benar, begitu pula sebaliknya. Misalnya, ada cangkir berwarna merah dan biru, sehingga jika warnanya bukan merah, maka warnanya pastilah biru.

Tim peneliti tersebut membuat percobaan sederhana dengan menggunakan animasi yang ditujukan untuk para bayi. Nah, mulanya para bayi diminta untuk mengamati dua benda yang berbeda yaitu dinosaurus dan bunga. Kemudian, kedua benda ini ditutupi dengan papan peghalang berwarna gelap.

Selanjutnya, tim peneliti mengambil sebuah cangkir untuk menghilangkan dinosaurus. Lalu penghalangnya diangkat. Apabila dinosaurus dihilangkan, seharusnya hanya tersisa bunga. Akan tetapi ternyata dinosaurus juga ada di sana.

2. Pupil bayi yang membesar dan menatap lebih lama pada objek terkait mengindikasikan rasa bingung

Penelitian Terbaru Buktikan Ternyata Bayi Juga Dapat Berpikir Logiskolobok.ua

Menindaklanjuti respon tersebut, tim peneliti lantas melacak gerakan mata bayi. Mereka menemukan bahwa pupil bayi membesar dan menatap lebih lama ketika melihat dinosaurus ternyata juga ada di sana. Secara tidak langsung, gerakan ini menunjukkan bahwa mereka merasa bingung.

Laporan dari Scientific American, berdasarkan temuan ini, Nicoló Cesana-Arlotti dari Departemen Ilmu Psikologi dan Ilmu Pengetahuan di Universitas Johns Hopkins mengatakan bahwa cara berpikir logis yang diungkapkan melalui komunikasi bukanlah faktor utama untuk membangun logika berpikir.

3. Dengan kata lain, bahasa tidak selalu menjadi indikator kemampuan penalaran logis

Penelitian Terbaru Buktikan Ternyata Bayi Juga Dapat Berpikir Logishttp://devonnicholls.com

Cesana-Arlotti dan koleganya menyatakan bahwa pupil mata pada bayi yang melebar juga terjadi pada orang dewasa saat diberi permasalahan logika. Hal ini lantas menambah bukti bahwa bayi juga bisa berpikir rasional.

Kendati demikian, Casena-Arlotti dan timnya bukan berarti meniadakan krusialnya peran komunikasi bahasa dan simbolis terhadap perkembangan otak manusia.

Akan tetapi, penelitian ini lebih kepada hendak menunjukkan bahwa bahasa tidak sepenuhnya diperlukan untuk membentuk kemampuan penalaran logis otak.

4. Penelitian selanjutnya ditujukan untuk mengkaji logika lisan dalam menambah kemampuan menalar sesuatu

Penelitian Terbaru Buktikan Ternyata Bayi Juga Dapat Berpikir Logiswww.shutterstock.com

Selain itu, tim penelitian ini juga berencana untuk mengkaji bagaimana logika lisan dapat menambah kemampuan menalar sesuatu. Lebih lanjut, penelitian tersebut bertujuan untuk menyelidiki fondasi awal kemampuan manusia untuk berpikir logis. Sebab hal ini merupakan dasar utama untuk belajar, berkreativitas, dan kesupelan dalam pikiran manusia.

5. Serta dapat pula mendiagnosis ketidakmampuan kognitif

Penelitian Terbaru Buktikan Ternyata Bayi Juga Dapat Berpikir Logishttp://www.china-mike.com

Selain itu, dilansir The Verge, penelitian ini dapat juga dapat digunakan untuk mendiagnosis ketidakmampuan kognitif, nih. Psikolog perkembangan anak dari Universitas Johns Hopkins bernama Justin Halberda (peneliti yang tidak terlibat dalam penelitian untuk membuktikan bahwa bayi juga dapat berpikir logis sebelum bisa bicara) mengungkapkan bahwa penelitian tersebut sangat penting.

Sebab melalui hasil dari penelitian tersebut diharapkan akan mampu mengungkapkan misteri bagaimana bayi berpikir dan membuat alasan.

 

Rahmadila Eka Putri Photo Verified Writer Rahmadila Eka Putri

Hai, salam kenal. Terima kasih sudah membaca tulisan saya. Mari terhubung melalui Facebook (Rahmadila Eka Putri), Instagram (@rahmadilaekaputri), ataupun Twitter (@ladilacious), kritik dan sarannya juga dipersilahkan, lho!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya