Badan Meteorologi Dunia: 2016 Adalah Tahun Terpanas!

Masih tidak peduli dengan perubahan iklim?

Presiden berganti, gubernur segera dipilih kembali, protes menuntut si itu ditangkap akan bergulir kembali, lalu pesta pernikahan selebriti ini bagaikan dongeng. Peristiwa terus ada silih berganti setiap hari. Namun, satu hal yang pasti: perubahan iklim itu fakta walau presiden Amerika Serikat yang baru mengatakan sebaliknya.

Ilmuwan dari Badan Meteorologi Dunia menyebut tahun 2016 adalah tahun terpanas.

Badan Meteorologi Dunia: 2016 Adalah Tahun Terpanas!npr.org

Dikutip dari BBC, para ilmuwan dari Badan Meteorologi Dunia mengumpulkan data dari sembilan bulan pertama tahun 2016. Hasilnya? Temperatur bumi sejak Januari hingga September 2016 1,2 derajat celsius lebih tinggi dari suhu rata-rata sejak era pra-industri (1750 - 1850). Sedangkan bila dihitung sejak tahun 1961 hingga 1990, temperatur tahun 2016 naik 0,88 derajat celsius dibanding tahun 2015. Mereka juga menyatakan temperatur akan tetap tinggi sepanjang sisa tahun 2016 ini. 

Artinya, kita sudah memecahkan rekor yang kita buat di tahun 2015.

Badan Meteorologi Dunia: 2016 Adalah Tahun Terpanas!David McNew/Getty Images via scpr.org

Rekor itu biasanya sesuatu yang membanggakan. Namun, tidak untuk kali ini. Dari laporan Badan Meteorologi Dunia tersebut, berarti kita memecahkan rekor yang kita buat di tahun 2015. Tahun 2015, temperatur bumi berada di level 0,77 lebih tinggi dari batas normal jika dihitung sejak tahun 1961 hingga 1990.

Karena perubahan iklim, peristiwa alam yang ekstrim semakin mengalami peningkatan.

Badan Meteorologi Dunia: 2016 Adalah Tahun Terpanas!PA via independent.co.uk

Badan Meteorologi Dunia menyebut bahwa El Nino memainkan peran besar dalam peningkatan temperatur di tahun 2015 dan 2016. Di beberapa bagian wilayah Arctic Russia, temperatur 6 derajat hingga 7 derajat celsius lebih tinggi dari semestinya. Es di Laut Arctic juga mencair dalam jumlah yang signifikan. Begitu pula dengan es di Greenland. Para ilmuwan mengaku bahwa perubahan iklim melahirkan konsekuensi terjadinya peningkatan berbagai peristiwa alam yang ekstrim.

Baca Juga: Kini Karbondioksida Bisa Diubah Jadi Bahan Bakar, Kabar Baik Buat Lingkungan!

Pentingnya menyukseskan Paris Agreement demi keselamatan makhluk hidup.

Badan Meteorologi Dunia: 2016 Adalah Tahun Terpanas!Eskinder Debebe/UN Photo via un.org

Kabar baik datang dari Indonesia. Seperti dilansir Jakarta Post, Presiden Jokowi telah meratifikasi Paris Agreement pada 24 Oktober 2016 lalu ke dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2016 Tentang Pengesahan Paris Agreement Ke Dalam Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Perubahan Iklim.

Paris Agreement sendiri lahir dari konferensi iklim yang diselenggarakan di ibukota Prancis pada 12 Desember 2015 setelah melalui proses panjang selama bertahun-tahun. Tujuan dari Paris Agreement adalah untuk menjaga peningkatan temperatur global di bawah 2 derajat celsius dihitung sejak level era pra-industri. Lebih lanjut lagi, Paris Agreement berambisi untuk mengurangi kenaikan hingga di bawah 1,5 derajat celsius.

Dengan meratifikasi Paris Agreement, Indonesia bisa duduk dalam jajaran pembuat kebijakan Paris Agreement yang saat ini bertemu di konferensi iklim PBB di Marrakech, Maroko. Karena posisi ini, Indonesia harus bekerja keras berkontribusi dalam penanganan perubahan iklim melalui penggunaan sumber energi terbarukan dan mengurangi emisi karbondioksida dari aktivitas-aktivitas pertanian dan kehutanan. Oleh karena itu, urusan perubahan iklim bukan hanya berada di tataran pemerintah, melainkan menjadi tanggungjawab semua pihak.

Baca Juga: Tanpa Banyak Gembar-gembor, Pria Ini Menyelamatkan Hutan di Pedalaman Kalimantan

Topik:

Berita Terkini Lainnya