Digital Detox: Cara Agar Bahagia yang Gak Diketahui Banyak Orang

Siapkan dirimu yang baru dengan digital detox

Hampir setiap hari kita dijejali dengan berbagai informasi yang mengarus lewat internet. Sejajar dengan itu, hidup kita seolah terperangkap dalam ruang mungil yang maya bernama smartphone dan laptop. Arus informasi dan keriuhan di dalamnya, mungkin menyenangkan bagi manusia sekitar 10-15 tahun silam. Tetapi kini, orang-orang merasa lelah dan ingin beristirahat darinya dengan melakukan digital detox.

Digital detox adalah kegiatan menghentikan pemakaian teknologi sejenak dan kembali ke kehidupan nyata, seolah teknologi belum diciptakan. Banyak orang yang telah mencobanya dan mengaku mengalami banyak perubahan dalam hidupnya dengan melakukan digital detox ini.

1. Dengan digital detox, hubungan relasi jadi lebih bermakna.

Digital Detox: Cara Agar Bahagia yang Gak Diketahui Banyak Orangpexels.com

Kate Unsworth, penggagas digital detox pertama kali di tahun 2015 mengaku, dengan meninggalkan sejenak teknologi, hubungan relasi dengan sesama jadi membaik. Ia merasa jadi lebih banyak memperhatikan orang-orang di sekitarnya. Tidak adanya distraksi dari teknologi, memberi lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi dan bersentuhan, yang mana mampu melepaskan hormon oksitosin yang menimbulkan perasaan bahagia.

2. Postur tubuh lebih baik dengan digital detox.

Digital Detox: Cara Agar Bahagia yang Gak Diketahui Banyak Orangstocksnap.io

Penggunaan smartphone membuat postur tubuh jadi buruk. Akibatnya manusia modern rentan terserang tech-neck yang memberi beban lebih pada bagian pundak dan leher. Dengan melakukan digital detox, sistem saraf membaik dan lebih rileks sehingga tubuh mampu menyembuhkan dirinya sendiri dengan lebih cepat.

3. Jika kamu mau coba digital detox, mental menjadi lebih sehat lho.

Digital Detox: Cara Agar Bahagia yang Gak Diketahui Banyak Orangpexels.com

Sinar biru dari layar monitor menghambat produksi melatonin, hormon yang memberi alarm tubuh untuk beristirahat. Menjauhkan diri dari teknologi sejenak akan memberikan kesempatan tubuh untuk mengatur ritmenya kembali normal. Hasilnya, tubuh akan terasa lebih segar, sehingga secara psikologis juga menjadi lebih sehat.

4. Dengan digital detox, daya ingat kamu juga bisa lebih meningkat.

Digital Detox: Cara Agar Bahagia yang Gak Diketahui Banyak Orangpexels.com

Menggunakan teknologi untuk mengingat setiap detil dalam kehidupan sehari-hari, secara tidak langsung 'melumpuhkan' kemampuan prefrontal cortex otak. Memutus sementara ketergantungan terhadap teknologi secara tidak langsung mengaktifkan kembali prefrontal cortex otak untuk mengelola informasi sehingga daya ingat menjadi lebih kuat.

Baca Juga: Tech-Neck, Bahaya Serius yang Mengintai Kamu Para Pengguna Sosial Media

5. Ingin tidur menjadi nyenyak? Kamu bisa coba terapkan digital detox mulai sekarang.

Digital Detox: Cara Agar Bahagia yang Gak Diketahui Banyak Orangpexels.com

Buat kamu yang mengalami insomnia, cobalah untuk menjalani digital detox. Neuroscientist percaya hubungan antara paparan sinar biru terhadap relaksasi tubuh kita. Studi menunjukkan orang-orang yang mengecek smartphonenya sebelum tidur, punya kualitas tidur yang lebih rendah ketimbang yang tidak.

6. Tahu gak? Ternyata digital detox juga bikin kamu lebih aktif berpikir dan berdiskusi.

Digital Detox: Cara Agar Bahagia yang Gak Diketahui Banyak Orangpexels.com

Obrolan berubah saat kita melepaskan diri sejenak dari teknologi. Terkadang dalam pembicaraan, muncul berbagai pertanyaan-pertanyaan yang bikin penasaran. Alih-alih mencari jawabannya dengan berdiskusi, kita lebih suka mengambil jalan pintas dengan mencari jawabannya di Google.

Padahal, dengan banyak mengobrol dan berdiskusi, kita memiliki pemikiran-pemikiran baru yang lebih luas sekaligus mengubah cara pandang kita terhadap suatu masalah dan mencari solusi yang efektif dan efisien.

7. Dengan sesekali coba digital detox, kamu bisa mendapat perspektif baru tentang hidup.

Digital Detox: Cara Agar Bahagia yang Gak Diketahui Banyak Orangpexels.com

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, penemuan 'terbesar' dari digital detox sebetulnya adalah perubahan dalam diri seseorang tentang cara pandangnya terhadap hidup. Beberapa orang mengaku mereka bisa berpikir lebih jernih sehingga dapat membuat keputusan besar soal karir atau relationship-nya, sementara sebagian lainnya merasa mendapat pencerahan soal kesehatan dan gaya hidupnya.

Kehadiran teknologi seharusnya mempermudah kehidupan manusia. Bukannya justru menjatuhkan manusia dalam labirin ketergantungan yang membuatnya menjadi tidak produktif. Bagaimana, apakah kamu berani mengambil tantangan digital detox ini?

Baca Juga: Meski Temanmu di Media Sosial Ada Ribuan, Sebenarnya Hanya 200 Orang yang Benar-benar Jadi Sahabat

Topik:

  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya