Efek "Bergosip" Diteliti Para Ilmuwan. Ternyata Ada Manfaatnya Buat Kesehatan!

Kabar gembira atau kabar buruk nih?

Gosip.

Meski dibilang gosip itu dosa karena menggunjingkan orang lain, tapi namanya gosip ... makin digosok, makin sip. Siapapun pernah bergosip atau menjadi korban gosip. Yah, kalau kata Joseph Conrad sih, "Gossip is what no one claims to like, but everyone enjoys."

Apa yang dikatakan Joseph Conrad memang gak salah. Gak ada orang yang mau jadi bahan gosip, tetapi sangat menikmati bergosip, meski gak mau mengakuinya. Tapi kamu pasti terkejut kalau tahu apa yang dikatakan para ahli ini.

Ternyata, gosip itu baik untuk kesehatan. Ini penjelasannya!

Efek Bergosip Diteliti Para Ilmuwan. Ternyata Ada Manfaatnya Buat Kesehatan!pexels.com

Kok bisa? Ya, seorang peneliti yang bernama Elena Martinescu dari University of Groningen, Belanda, mengatakan, "Gosip membuat orang-orang belajar tentang lingkungan sosialnya berdasarkan pengalaman orang lain." Mereka yang bergosip dapat menyimpulkan hal-hal tentang dirinya sendiri dan mengevaluasi dirinya tanpa perlu menguji segala sesuatunya sendiri. Mereka jauh lebih 'awas' terhadap apa yang terjadi di lingkungan mereka, lebih peka dan mampu berjaga-jaga akan segala kemungkinan yang terjadi kemudian hari.

Gosip membuat seseorang memperbaiki dirinya.

Efek Bergosip Diteliti Para Ilmuwan. Ternyata Ada Manfaatnya Buat Kesehatan!pixabay.com

Martinescu dan kawan-kawannya melakukan beberapa percobaan untuk melihat bagaimana orang bereaksi terhadap gosip. Ia meminta 183 mahasiswa untuk menulis deskripsi singkat dari kelompok tugas sebelumnya. Salah satu anggota kelompok merupakan subyek penelitian ini, yang kemudian ditunjuk sebagai X. Para mahasiswa diminta menulis deskripsi singkat dan mengevaluasi tentang si X.

Ternyata hasilnya sangat menarik. Deskripsi yang muncul tentang si X, rata-rata terkategorisasi pada tiga hal ini:

  • Dari informasi-informasi yang saya terima, membuat saya berpikir saya bisa melakukan yang lebih baik daripada si X.
  • Dari informasi-informasi yang saya terima, membuat saya berpikir bahwa saya bisa belajar lebih banyak dari X dalam tugas kelompok ini.
  • Dari informasi-informasi yang saya terima, membuat saya merasa saya harus melindungi image saya dalam kelompok belajar ini.

Dari tanggapan-tanggapan ini, terlihat bahwa seseorang menanggapi gosip sebagai cara untuk mengevaluasi diri dan mengkalibrasi perilaku mereka di lingkungan sosialnya. Yah, beruntunglah jika gosip yang disebarkan adalah hal yang positif. Amini saja. Tapi gimana ya kalau gosip negatif?

Baca Juga: 7 Tipe Tukang Bully di Tempat Kerja yang Bisa Bikin Karirmu Hancur

Gosip negatif, bikin hidup seseorang lebih rumit.

Efek Bergosip Diteliti Para Ilmuwan. Ternyata Ada Manfaatnya Buat Kesehatan!celebuzz.com

Di sinilah kontra penelitian di atas muncul. Gosip negatif memang lebih rumit, dan kita gak bisa memprediksi bagaimana gosip membuat hidup seseorang jadi runyam. Saat bergosip, kita tak lagi mengindahkan kaidah-kaidah hidup dan mengutamakan judgment ketimbang bertanya langsung tentang fakta yang terjadi.

Masalahnya, gosip memang seringkali tidak adil bagi korbannya. Kehilangan jabatan, kehilangan pekerjaan, bahkan kehilangan orang yang disayangi, bisa terjadi akibat satu mulut yang menyebarkan rumor yang tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Efek Bergosip Diteliti Para Ilmuwan. Ternyata Ada Manfaatnya Buat Kesehatan!anetaaugustyn.pl

Sebagai gantinya, reputasimu sebagai seorang penggosip juga akan meruntuhkan image-mu sendiri. Orang-orang akan merasa was-was berada di sekitarmu, karena mereka khawatir akan menjadi korban gosip, sama seperti ketika kamu menggosipkan orang lain dengan mereka. Akibatnya kamu akan kehilangan kepercayaan dan kamu gak benar-benar diinginkan berada dalam sebuah tim atau kelompok yang punya hubungan serius dan mendalam.

Seperti kata Dr. Howard Forman, "the gossiper is never someone you want to be."

Hmm, ada gosip positif, ada gosip negatif. Meski penelitian pertama mengatakan gosip baik untuk kesehatan mentalmu, tetapi semuanya kembali lagi pada dirimu sendiri ya.

Baca Juga: Ternyata, Kecantikan Seseorang Itu Bisa Diukur Secara Sains Lho!

Topik:

Berita Terkini Lainnya