Video: 4 Makanan Disajikan Secara Kejam, Tega Mau Makan?

Tega ga sih makannya?

Makanan menjadi kebutuhan kita sehari-hari sebagai manusia. Tapi apa jadinya jika makanan yang menjadi kebutuhan kita tersebut enggan untuk dimakan dan bahkan kita akan sedih untuk memakannya?

Jangan sampai makanan yang seharusnya mengenyangkan dan menyenangkan malah membuat kita berduka. Simak empat makanan berikut yang perlu kamu waspadai untuk disantap :

Cumi Santap Saat Masih Hidup

Sama seperti memakan sup biasanya, tapi penyajiannya saja yang tidak biasa. Betul, cumi yang dihidangkan masih hidup. Selain kenyang, para penikmatnya juga merasa terhibur saat memakannya karena harus berusaha melawan perlawanan si cumi. Tapi sadarkah kamu, sebenarnya itu adalah sebuah penyiksaan?

Dojo Tofu di Jepang

Tahu besar dan belut akan direndam bersama-sama. Saking panasnya suhu dalam perendaman, memaksa belut untuk berlindung di dalam tahu. Itulah yang membuat tahu akan bolong-bolong. Setelah matang, tahu belut ini pun siap diproses dan dihidangkan. Penyajian dengan penyiksaan inilah yang membuat tahu belut ini terkesan menyedihkan.

Frog Sashimi di Jepang

Frog sashimi banyak disantap di musim panas di Jepang. Katak yang dihidangkan hidup-hidup ini ukurannya terbilang cukup besar,. Beda kebanyakan seperti di Cina. Dengan keadaan kepala utuh, badan setengah hanya bagian atas saja membuat kita sebagai penyantap akan kasihan pada katak itu. Mata katak pun saat dihidangkan banyak yang masih berkedip-kedip seolah meminta belas kasihan.

Sup Kura-Kura Hidup

Lengkap dengan cangkangnya, kura-kura ini direbus. Setelah air rebusan sudah panas, kura-kura ini mau tidak mau meminum air rebusan dan apalah daya. Lambat laun pasti kura-kura ini akan mati, dan kemudian siap untuk disantap.

Gimana? Menyedihkan semua kan? atau Menjijikkan? Makan boleh, asal jangan menyakiti yang terlalu berlebihan pada makhluk hidup lain ya.

Kak Alum Photo Verified Writer Kak Alum

Keep focus on your target

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya