Duh, 13 Tempat di Bumi Ini Terancam Keberadaannya di Masa Depan

#SainSeru Bahkan ada tempat-tempat wisata yang masuk daftar juga lho

Di beberapa tempat di dunia, ada yang menganggap kalau dunia merupakan tempat yang indah dan menakjubkan layaknya surga. Dipenuhi dengan surga pulau tropis, gletser megah, dan hutan hujan yang lebat. Sayangnya, sebagian besar tempat-tempat itu terancam keberadaannya di masa depan. Wah, kasihan ya anak-cucu kita nanti.

Mau tahu tempat-tempat dan bagian mana saja yang diprediksi akan terancam keberadaannya oleh para ilmuwan ? Yuk, kita simak ulasannya di bawah ini!

1. The Maldives

Duh, 13 Tempat di Bumi Ini Terancam Keberadaannya di Masa Depantelegraph.co.uk

The Maldives adalah surga dari tujuan wisata populer bagi masyarakat banyak, tetapi negara tropis Asia Selatan ini diperkirakan akan terancam keberadaannya di masa depan nanti.

Menurut Phys.org, sebuah studi yang berfokus pada pembentukan pulau di dalam atol di Maladewa (The Maldives) yang diterbitkan dalam jurnal Geology oleh peneliti dari berbagai universitas menunjukkan dengan adanya permukaan laut yang meningkat secara global, Maladewa menjadi salah satu tempat yang bisa 'menghilang' di masa depan.

Hal ini sesuai perhitungan di mana seluruh negara kepulauan akan terendam karena 80% dari 1.200 pulaunya gak lebih dari 1 meter di atas permukaan laut, dalam 100 tahun Maladewa bisa dikatakan gak bisa dihuni lagi.

Perubahan iklim global menjadi salah satu faktor utama. Maldives memiliki 110 resor pulau yang sudah ada pada tahun 2014, dan terus melakukan pembangunan, terumbu karang yang rapuh mungkin gak akan bertahan lama di sana.

2. Venesia, Italia

Duh, 13 Tempat di Bumi Ini Terancam Keberadaannya di Masa DepanYouTube.com

Venesia memiliki masalah dengan perubahan iklim saat ini, seperti daratannya yang sedang mengalami kebanjiran, karena air laut yang naik. Agaknya memang bukan berita baik untuk kota kanal bersejarah itu.

Venesia mungkin menjadi salah satu tempat yang gak bisa dihuni pada akhir abad ini, karena situasi permukaan lautnya yang semakin mengkhawatirkan. Laporan yang diterbitkan di Quarternary International, mengklaim hingga 5.500 km2 dataran pesisir akan dibanjiri sebelum tahun 2100.

100 tahun yang lalu, area di sekitar alun-alun St. Mark banjir sekitar 10 kali per tahun. Sekarang, banjir naik hingga 100 kali per tahun. Pada tahun 2100, Laut Mediterania diperkirakan akan menjadi 140 sentimeter lebih tinggi dari sekarang, perlahan-lahan melanda pantai barat Italia dan membanjiri lebih dari 5.500 kilometer persegi dataran pantai.

3. Great Barrier Reef, Australia

Duh, 13 Tempat di Bumi Ini Terancam Keberadaannya di Masa Depanreeffree.com.au

Great Barrier Reef Australia telah mencapai titik kritisnya. Dalam laporan yang disiapkan untuk kampanye perubahan iklim global Earth Hour bulan ini, peneliti karang dari Universitas Queensland, Ove Hoegh-Guldberg mengatakan situs warisan dunia Great Barrier Reef berada pada titik balik.

Situs warisan dunia UNESCO ini benar-benar di ambang kehancuran karena para ilmuwan memprediksi kalau Great Barrier Reef akan rusak permanen pada awal 2030.

Apa penyebabnya? Karbon dioksida, dan tentu saja perubahan iklim global. Karbon dioksida gak ramah bagi pertumbuhan karang, dan lautan sudah melakukan tugasnya dengan baik untuk menghisap polutan setiap hari. Kematian Great Barrier Reef bukanlah teori konspirasi, melainkan memang sedang berlangsung, dan para ahli terumbu karang terkemuka di dunia sudah memprediksikan kehancurannya.

Terumbu karang di Australia memutih pada tingkat yang mengkhawatirkan, mendorong pemerintah Australia untuk mengambil tindakan dan memantau terumbu karang. Adanya atraksi wisata besar-besaran dan tambang emas ekonomi - jauh lebih mempengaruhinya.

Para peneliti dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) telah mengumpulkan bukti yang menunjukkan bahwa sekitar 12% dari terumbu di seluruh dunia telah memutih pada tahun 2015. Fakta yang menyedihkan dan menakutkan bahwa dunia kita gak akan pernah sama seperti dulu.

4. Outer Banks, North Carolina

Duh, 13 Tempat di Bumi Ini Terancam Keberadaannya di Masa Depanbrindleybeach.com

Gak terlalu banyak orang yang menyadari bahwa Outer Banks North Carolina suatu saat akan dihapus dari peta. Banyak hal yang menjadi faktor kenapa tujuan liburan populer North Carolina terancam keberadaannya. Misalnya saja, badai dan angin topan, seperti Badai Irene tahun 2011, menyebabkan pulau itu ditutup sementara. Belum lagi, pembangunan yang terus terjadi gak memberikan manfaat untuk melestarikan lingkungan alam.

Permukaan laut meningkat. Pulau Hatteras yang berada antara Avon dan Buxton sekarang hanya tersisa 25 persen atau kurang dari lebar aslinya, dengan rumah-rumah di seluruh pulau yang sekarang berdiri di atas panggung darurat. Prediksi ini tentunya membuat miris penduduk dan wisatawan musiman yang harus menerima kenyataan situasi tersebut.

"Di bawah pengaruh gabungan dari badai, pembangunan, dan kenaikan permukaan laut, bagian dari rantai pulau yang sempit dan berjarak 200 mil ini akan runtuh", kata Stanley Riggs, seorang ahli geologi pesisir di East Carolina University di Greenville.

5. Africa's Congo Basin

Duh, 13 Tempat di Bumi Ini Terancam Keberadaannya di Masa Depanafricageographic.com

Pulau dan lokasi pantai bukan satu-satunya bagian dari dunia kita yang akan hilang dalam 100 tahun. Afrika Congo Basin, rumah bagi hutan hujan terbesar kedua di dunia, diprediksikan gak akan bertahan hingga abad ke-22.

Semua faktor mempengaruhinya, seperti penggundulan hutan juga berperan dalam kehancuran Kongo Basin, yang kehilangan sekitar 3,7 juta hektar per tahun. Kelompok lingkungan WWF mengatakan dalam sebuah laporan, dua pertiga dari hutan di Lembah Sungai Kongo bisa hilang dalam waktu 50 tahun jika penebangan dan eksploitasi mineral berlanjut pada tingkat ini.

Kantor Regional Afrika Tengah WWF/Central African regional office (CARPO), menyalahkan praktik pertanian, pembangunan jalan, eksploitasi minyak dan pertambangan yang merajalela, perubahan iklim global, serta tentu saja, penebangan hutan. Perusakan hutan hujan Basin Kongo dikatakan melepaskan sekitar 3 miliar ton karbon dioksida setiap tahun, namun banyak oknum yang menyangkal dan membantah hal tersebut.

Mungkin yang lebih buruk adalah hilangnya spesies hewan, karena hutan hujan menjadi rumah dari sekitar 400 spesies mamalia, 655 spesies burung, dan lebih dari 10.000 spesies tanaman, membuat Afrika Congo menjadi salah satu tempat paling kaya secara alami di Bumi.

Penghancuran hutan hujan di Lembah Kongo sangat memilukan, itulah sebabnya mengapa Inggris dan Norwegia mengumpulkan dana 108 juta euro pada tahun 2008 untuk membantu menjaga hutan di sana. 

6. Laut Mati

Duh, 13 Tempat di Bumi Ini Terancam Keberadaannya di Masa DepanThought.co

Danau super asin yang berada di antara Tepi Barat, Israel dan Jordan tampaknya akan diprediksikan terancam di masa depan. Pada tahun 2012 saja, tingkat di air Laut Mati (The Dead Sea) menyusut sekitar 4,9 kaki. Angka tersebut cenderung mencengangkan, terutama jika dibandingkan dengan naiknya permukaan laut atau erosi pantai, dan ada alasan yang cukup jelas bahwa The Dead Sea sedang mengalami kematian yang cukup cepat.

Dengan sepertiga luas permukaannya sudah hilang, lubang pembuangan semakin sering muncul, dan ekosistemnya terus mengalami kerusakan sejalan dengan apa yang para ilmuwan dan birokrat khawatirkan tentang Laut Mati. Danau yang terkenal dengan keasinannya, dan terkenal secara agama karena sejarahnya, serta letaknya di perbatasan Israel dan Yordania ini menyusut pada tingkat yang mengkhawatirkan dan gak ada yang tahu apa yang harus dilakukan.

7. Glacier National Park's glaciers, Montana

Duh, 13 Tempat di Bumi Ini Terancam Keberadaannya di Masa Depanfederalnewsradio.com

Lembah Blackfoot-Jackson mengandung gletser terbesar di Taman Nasional Gletser Montana. Menurut sebuah penelitian ilmiah yang dimulai sejak 1990-an, taman itu bahkan bisa kehilangan glasier terbesarnya pada tahun 2030.

Gletser besar dan megah di dalam Taman Nasional Gletser berubah dengan ekstrem seperti yang dikatakan oleh peneliti ekolog, Daniel Fagre, bahwa seiring waktu, fitur es yang dulu besar ini akan menjadi “gumpalan es kecil yang tidak penting di lanskap.” 

Banyak gletser di taman telah hilang sepenuhnya. Pada tahun 1910, sebagian besar 150 gletser asli dari tahun 1850 masih tersisa. Pada 2010, hanya 25 gletser yang membentang di 25 hektar. Fakta sederhananya adalah es raksasa meleleh, dan gak ada hal yang bisa kita lakukan untuk menghentikannya. Hal tersebut diduga, disebabkan oleh perubahan iklim global, Taman Nasional Gletser akan terancam di masa depan.

8. The Florida Everglades

Duh, 13 Tempat di Bumi Ini Terancam Keberadaannya di Masa Depanrochester.edu

The Florida Everglades adalah surga prasejarah, kaya dengan buaya dan alam naturalnya, tapi bagaimana jika tempat ini gak akan ada lagi di bumi. Sebab, tempat yang masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO ini berada dalam ancaman dan bahaya. Faktor pertamanya adalah ulah tangan manusia. 

Seratus tahun yang lalu, Everglades dua kali lebih besar dari yang sekarang. Saat ini, hanya tersisa seperlima dari tempat tersebut, yang bahkan dilindungi sebagai taman nasional. Kerusakan drainase yang disebabkan manusia, pembangunan, dan pengenalan spesies non-pribumi telah mendatangkan malapetaka di rawa primordial itu, beberapa spesies juga dikabarkan terancam punah seperti manatee (lembu laut) dan macan kumbang.

Dengan populasi Florida selatan yang semakin meledak dalam beberapa dekade terakhir, polusi nutrisi menjadi masalah besar, secara drastis mengubah ekosistem yang kekurangan nutrisi alami. Banyak manusia yang menganggu keseimbangan ekosistem dengan segala macam perbuatan mereka.

9. The Seychelles

Duh, 13 Tempat di Bumi Ini Terancam Keberadaannya di Masa Depanthetimes.co.uk

Seychelles merupakan salah satu dari 115 pulau indah yang terletak di Samudra Hindia, di sebelah Timur Afrika. Negara ini terkenal dengan pantainya yang memukau, hutan hujan pegunungan, dan kura-kura Aldabranya yang langka. Sayangnya, tempat ini juga akan tenggelam.

Seychelles sudah mengalami insiden kematian karang yang paling buruk di seluruh dunia, akibat perubahan iklim dan kecenderungan Samudra Hindia yang mengalami pemanasan lebih cepat daripada Atlantik atau Pasifik. Seychelles diperkirakan akan terancam dalam kurun waktu 50 hingga 100 tahun ke depan, negara pulau itu akan tenggelam.

Duta besar Seychelles untuk PBB, Ronald Jumeau, mengecam kenaikan permukaan laut dan kematian terumbu karang, meskipun ia lebih fokus pada kematian terumbu karangnya. Sebagai garis pertahanan pertama, pantai berpasir putih ini memiliki banyak karang mati yang berarti gak adanya perlindungan terhadap erosi. Akibatnya, Seychelles mengotori sebagian dari pantai dengan batu-batu granit. Meskipun demikian, tampaknya banyak erosi di Seychelles yang gak bisa dihindari.

10. Athabasca Glacier, Alberta, Canada

Duh, 13 Tempat di Bumi Ini Terancam Keberadaannya di Masa Depanmarlimillerphoto.com

Pencairan es glasial bukanlah fenomena yang baru. Namun demikian, gletser mencair di seluruh tempat beku di planet kita, contohnya saja seperti gletser Athabasca Kanada yang tampak menghilang sepenuhnya.

Gletser Athabasca adalah salah satu tempat yang sering dikunjungi di Amerika Utara. Penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Nature Geoscience, menunjukkan bahwa The Athabasca Glacier kehilangan lima meter es setiap tahunnya, dengan 70 persen, atau bahkan 90 persen, dari total es yang diperkirakan akan hilang sepenuhnya pada tahun 2100.

"Retakan atau penyusutan gletser gunung adalah fenomena yang terjadi di seluruh dunia," kata Garry Clarke, yang turut menulis penelitian dan merupakan profesor emeritus di Department of Earth, Ocean and Atmospheric Sciences, di University of British Columbia.

Gletser Athabasca bukan hanya saja sebagai hotspot bagi wisatawan, yang bisa melakukan tur bis dan berjalan di sepanjang ladang es beku di Alberta's Rockies, tetapi juga penting dan mempengaruhi ekosistem di kawasan tersebut. Tanpa itu, ekosistem akan berubah secara drastis, dan Glacier Athabasca pasti akan terancam keberadaannya.

11. Mount Kilimanjaro's ice, Tanzania

Duh, 13 Tempat di Bumi Ini Terancam Keberadaannya di Masa Depantrover.com

Gunung Kilimanjaro merupakan salah satu pemandangan yang paling ikonik dan indah di seluruh dunia. Ketika penjelajah dan mantan petualang National Geographic Adventurer of the Year bernama Gadd mencapai puncak Kilimanjaro pada bulan Oktober 2014, ia terpana oleh apa yang dilihatnya. Gunung Kilimanjaro yang dulunya tertutup es kini berubah menjadi pemandangan yang tandus, tanpa patung-patung es megah yang pernah menutupi puncak gunung.

Menurut laporan pada 2012 yang dikeluarkan oleh NASA, pencairan es Kilimanjaro bukanlah hal yang baru. Ketika  pada periode antara tahun 1912 dan 2011 terlihat bahwa 85 persen dari es gunung di sana menghilang, dan sisanya dijadwalkan hilang sepenuhnya pada tahun 2020.

12. The Amazon Rain Forest

Duh, 13 Tempat di Bumi Ini Terancam Keberadaannya di Masa Depanonlyadayaway.com

Pada tahun 2014, angka yang dirilis oleh Imazon, sebuah organisasi riset nirlaba Brasil, menunjukkan kenaikan 190 persen dalam pembebasan lahan Amazon dari 2013, pada September saja menunjukkan bahwa 402 kilometer persegi atau lebih dari enam kali luas pulau Manhattan terdeforestasi.

Selama beberapa dekade terakhir, dua tanah di Jerman telah dibersihkan dari sumber kehidupan yang paling subur dan beragam di dunia, menyebabkan kekeringan di São Paulo dan memusnahkan habitat alami spesies yang gak terhitung jumlahnya.

Jadi siapa yang harus disalahkan? Kali ini, bukan perubahan iklim. Ini merupakan ulah manusia yang menebang pohon seenaknya (yang pada akhirnya mempercepat perubahan iklim global). Penebangan juga merupakan faktor yang jelas, banyak yang memotong dan menyelundupkannya.

13. The Alps' glaciers

Duh, 13 Tempat di Bumi Ini Terancam Keberadaannya di Masa Depaninsideclimatenews.org

Alpen  adalah tujuan liburan di Eropa yang menjadi favorit bagi mereka yang ingin mencapai lereng. Seperti halnya dengan tempat-tempat es lainnya di planet kita yang indah, buruknya es di Alpen terus mencair. Menurut Institute for Snow and Avalanche Research di Swiss, di akhir abad 21 akan terjadi penurunan 70 persen salju dan es di pegunungan Alpen.

Sebagian besar gletser di Alpen Swiss surut. Gletser utama Alpen kehilangan setengah massa mereka antara tahun 1850 dan 1975, dan gak ada yang bisa kita lakukan untuk menghentikan resesi selain mengurangi emisi karbon dioksida. Osilasi Atlantik Utara, yang juga telah memainkan peran dalam pemanasan Alpen.

Gak mengherankan, es dan salju di Pegunungan Alpen berperan penting dalam sistem lingkungan dan ekonomi, dan keduanya gak akan berkesinambungan dalam kurun waktu 100 tahun ke depan. 

Wah, mengejutkan banget ya kalau hal itu harus terjadi di masa depan. Mulai saat ini kita harus lebih peduli terhadap masalah-masalah seperti ini, demi keberlangsungan dan kenyamanan anak-cucu kita di masa depan.

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya