Ternyata Pup Bayi Bisa Menggambarkan Akan Sepintar Apa Dia Nanti!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebuah penelitian yang dipublikasi dalam Biological Psychiatry menemukan hubungan antara "microbiomes" dengan kecerdasan seseorang. Lebih spesifiknya, tim dari University of Carolina (UNC) School of Medicine ingin mengetahui hubungan mikroba pencernaan dengan kemampuan kognitif seorang bayi di masa dewasanya nanti. Jadi pup bisa menggambarkan kepintaran seseorang nantinya? Baca selengkapnya di sini!
Sampling dilakukan menggunakan pup dari 89 bayi berusia sekitar 1 tahun.
Para peneliti mengidentifikasi spesies dan tipe bakteri di dalamnya. Sample-nya dipisahkan dalam 3 kategori berbeda: pertama adalah yang tinggi level genus Bacteroides, kedua adalah yang tinggi level genus Faecalibacterium dan ketiga yang tinggi level genus keluarga Ruminococcacaea (tapi belum ada nama pastinya).
Setahun kemudian, bayi yang sudah menjadi anak kecil itu diberi tes kognitif untuk mengukur kepintarannya.
Mereka menggunakan penilaian Mullen mengenai pembelajaran dini, yang mencakup: kemampuan motorik, kemampuan mengenal sesuatu dan perkembangan bahasa. Secara signifikan, mereka yang punya pup Bacteroides bernilai tes lebih tinggi dibandingkan kelompok pup lainnya. Sedangkan mereka yang punya pup Faecalibacterium menghasilkan skor paling rendah. Mereka yang punya bakteri lebih beragam di dalam pupnya menghasilkan skor lebih rendah dibandingkan yang jenis bakterinya hanya sedikit.
Baca Juga: 3 Tipe Orang Ini Secara Ilmiah Paling Besar Kemungkinan Selingkuh
Editor’s picks
Para peneliti memang sudah memprediksi hubungan keberagaman bakteri dalam pup dengan kepintaran bayi.
Pendapat ini disampaikan oleh Rebecca Knickmeyer selaku pimpinan penelitian sekaligus profesor muda bidang psychiatry dari UNC School of Medicine. Meskipun begitu, mereka yang memiliki jenis bakteri lebih sedikit dalam pupnya, cenderung lebih rentan terkena masalah kesehatan di masa mendatang seperti diabetes tipe 1 atau asthma. Hubungan antara tipe mikroba dengan faktor-faktor kepintaran seseorang masih elusif, karena belum dilakukan penelitian lebih lanjut tentang apa yang para mikroba itu "lakukan" sampai bisa mempengaruhi kepintaran seseorang.
Tim peneliti juga menemukan bahwa 3 kategori pup yang berbeda ini berhubungan dengan faktor eksternal.
Beberapa faktor eksternal yang disebutkan itu termasuk etnis orangtua mereka (berhubungan dengan jenis makanan dan gaya hidup), anak keberapa kah mereka, durasi dan kualitas ASI yang mereka dapatkan serta bagaimana mereka dilahirkan. Tentunya semakin baik kondisi faktor eksternalnya, lebih memungkinkan bagi si bayi untuk menghasilkan pup yang "bagus".
Meski demikian, para peneliti mengakui bahwa sample sejumlah 89 bayi masih terbilang terlalu kecil untuk mewakili seluruh dunia. Sehingga dibutuhkan penelitian tambahan dengan cakupan lebih luas untuk memastikan kesimpulannya. Terlepas dari itu, kita mengetahui bahwa makhluk sekecil mikroba saja bisa memberikan pengaruh yang besar pada seseorang. Kamu sendiri, atau orangtuamu, apakah masih ingat kondisi pupmu waktu kecil seperti apa? Mungkin itu bisa jadi gambaran terkait penelitian ini.
Baca Juga: Secara Ilmiah, Orang Pintar Cenderung Mudah Terpengaruh Stereotipe