Membiarkan Anak Berbicara Justru Menjadikannya Orang yang Lebih Baik

Asal dikontrol supaya gak kasar

Sebuah studi menemukan bahwa membuat anak-anak terlibat dalam dialog berbobot bisa meningkatkan kemampuannya dalam berbahasa, matematika dan pelajaran sains. Penelitian ini dilakukan oleh Sheffield Hallam University di Inggris, dengan laporan yang dipublikasi oleh Education Endowment Foundation (EEF). Mereka meneliti sejumlah 2.493 siswa tahun ajaran ke-5 (berusia sekitar 9-10 tahun) di 78 Sekolah Dasar di sana. Bagaimana sebuah perdebatan bisa berdampak pada perkembangan anak kecil secara positif? Baca selengkapnya di sini ya!

Sekolah-sekolah yang jadi objek penelitian ini punya lebih banyak siswa bermasalah secara rata-rata daripada sekolah kebanyakan.

Membiarkan Anak Berbicara Justru Menjadikannya Orang yang Lebih Baiksleepingshouldbeeasy.com

Dalam penelitian tersebut, beberapa guru secara acak diminta untuk mencoba pengajaran berbasis dialog, yang mendorong siswa untuk "memberikan gagasan, berdiskusi dan menjelaskan daripada hanya sekedar merespon."

Menariknya, para siswa yang ikut serta dalam percobaan dalam 2 bulan secara rata-rata menunjukkan perkembangan luar biasa dibandingkan siswa yang gak terlibat.

Membiarkan Anak Berbicara Justru Menjadikannya Orang yang Lebih Baikjandcacademy.blogspot.co.id

Hasilnya menunjukkan bahwa pengajaran berbasis dialog bisa menjadi alat vital dalam meningkatkan daya pikir anak-anak secara keseluruhan. Cara itu dapat membantu mereka mempelajari kemampuan baru dibandingkan hanya mengetahui teori dalam subjek pelajarannya.

Membuat anak-anak untuk berpikir dan membicarakan tentang pelajaran mereka secara eksplisit bisa menjadi salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan hasil akademik.

Membiarkan Anak Berbicara Justru Menjadikannya Orang yang Lebih Baiksuis.com.cn

Ini disampaikan oleh Sir Kevan Collins, CEO dari EEF, dalam sebuah pernyataan. Memang gak ada strategi atau trik yang sederhana, tapi evaluasi terhadap pengajaran berbasis dialog menunjukkan bukti nyata kepada para kepala sekolah dan guru bahwa itulah pendekatan paling efektif di semua subjek pelajaran berbeda.

Baca Juga: 6 Hewan Ini Terbukti Merusak Rantai Makanan!

Sementara percobaannya berhasil, EEF mencatat bahwa para guru berpikir dibutuhkan lebih dari 2 semester untuk memaksimalkan manfaat metode ini.

Membiarkan Anak Berbicara Justru Menjadikannya Orang yang Lebih Baikravensworthterrace.com

EEF akan mencari tahu pilihan percobaan sebagai pendekatan dengan model ini yang bisa diterapkan di sebagian besar sekolah. EEF memberikan pernyataan ini secara tertulis.

EEF juga melakukan percobaan lain, yang memiliki hasil sama memuaskannya.

Membiarkan Anak Berbicara Justru Menjadikannya Orang yang Lebih Baikpromises.com

Ada yang menyebutkannya dengan istilah berbicara sambil berpikir, menerapkan keilmiahan, dengan memberikan anak-anak "pertanyaan besar" dan meminta mereka mendiskusikannya. Bahkan diskusi tersebut termasuk topik, "bagaimana kamu bisa tahu bahwa bumi itu bulat?" Dalam percobaan ini, anak-anak menunjukkan perkembangan lebih jauh selama 3 bulan.

Metode lain yang sukses bagi semua kalangan, memberikan hasil yang sama di Amerika Serikat, yang akhirnya digunakan untuk mempercepat pemahaman literasi di Sekolah Dasar.

Membiarkan Anak Berbicara Justru Menjadikannya Orang yang Lebih Baikhuffingtonpost.com

Ini melibatkan training untuk para guru dan staf tentang cara terbaik mengajar murid-muridnya. Penemuan ini menunjukkan bahwa anak-anak bermasalah adalah yang paling merasakan manfaat di metode ini, walaupun EEF mencatat bahwa sudah ada beberapa sekolah sukses yang berhasil menerapkannya.

Membiarkan Anak Berbicara Justru Menjadikannya Orang yang Lebih Baiknews.wisc.edu

Perlu diketahui bahwa perdebatan dalam penelitian ini mengesampingkan faktor kesopanan dalam melakukannya. Jadi kalau kamu ingin menerapkan berdebat demi perkembangan pemikiran anak-anak, pastikan juga menyertakan pengajaran budi pekerti serta kesopanan dalam melakukannya. Toh kita masih memegang budaya timur yang saling bersimpati dan empati, jangan sampai demi kecerdasan jadi menghilangkan hal penting itu.

Baca Juga: Secara Ilmiah, Menghirup Coklat Murni Itu Ternyata Ada Manfaatnya

Topik:

Berita Terkini Lainnya