Orang Tunarungu Bisa Alami Halusinasi Suara Lho! Bagaimana Caranya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada penelitian terkait karakteristik halusinasi suara dan schizophrenia, yang dilakukan UCL, yang dipublikasi pada bulan Juli 2017. Dr. Joanna Atkinson, spesialisasi tuna rungu, kognisi dan bahasa, telah mengumpulkan data dari 27 partisipan tunarungu yang sempat mengalami halusinasi suara. Bagaimana dan seperti apa mereka mengalaminya? Baca selengkapnya di sini!
Orang tunarungu mengalami halusinasi suara tergantung dari kasus kehilangan pendengaran tiap individunya.
Kata-kata umum yang kita kenal bisa dipersepsikan secara berbeda oleh orang tunarungu.
Misalnya mereka menganggap "mendengar", "berteriak", "suara" atau "berbicara" sebagai sesuatu yang mereka lihat, bukan mereka dengar. Kata "berisik" gak mereka kenal secara auditori (pendengaran), tapi bisa disadari secara visual (penglihatan). Mereka mengaku gak mendengar apa-apa saat berhalusinasi/mimpi. Namun mereka mendapatkan "suara" itu dalam bentuk bahasa isyarat ataupun gerakan bibir, seperti yang mereka alami di keseharian.
Baca juga: Ada 7 Tipe Pelupa di Dunia, Kamu Pasti Punya Salah Satunya
Orang yang bukan tunarungu dari lahir, benar-benar bisa mendengar suara dalam halusinasi mereka.
Editor’s picks
Sama halnya dengan mereka yang mengalami tuli sebagian. Mereka bisa mendengar suara dalam halusinasi mereka. Namun tingkat kelancaran terdengarnya suara tersebut tergantung keparahan masalah pendengarannya atau latar belakang kehilangan pendengarannya. Hanya ada dua tipe orang yang bisa mendapatkan pengalaman halusinasi suara yang sempurna, untuk ukuran orang tunarungu, yaitu: mereka yang tuli sebagian atau mereka yang tuli total tapi bisa berbicara dengan lancar (pernah belajar bahasa).
Jadi halusinasi suara seseorang tergantung persepsi karakteristik suara yang diterima orang tunarungu tersebut dalam kesehariannya.
Dr. Atkinson (sebagai dokter yang juga tunarungu), menyatakan bahwa pengalaman tiap orang tentang bahasa dan suara yang akan menggambarkan halusinasi mereka. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini adalah orang tunarungu memang bisa mendengar halusinasi suara dalam persepsi yang sangat bervariasi.
Kalau kita berpikir akan kah seseorang tersiksa karena gak bisa begini begitu, ketahuilah segala sesuatu yang sudah dalam tahap kebiasaan akan dirasa "normal" dan baik-baik saja. Jadi belajar dari pengalaman orang tunarungu, kita harus mensyukuri apa yang masih kita miliki, membiasakan diri dengannya dan menikmatinya semaksimal mungkin.
Baca juga: 6 Virus Paling Mematikan di Dunia yang Disepelekan