Peneliti India Berhasil Ubah Karbon Polusi Udara Jadi Tinta. Hasilnya Mengagumkan!

Hasil tinta dari "Air Ink" sangat jelas, dapat bertahan di kertas maupun di dinding, karena itulah penggunaannya banyak untuk keperluan printing.

nanrensg.com

Beberapa perusahaan printer mulai mengaplikasikan tinta "Air Ink" untuk kebutuhan yang lebih ramah lingkungan. Hasil cetaknya begitu jelas dan tahan lama.

Tinta "Air Ink" didapatkan dari partikel jelaga yang ditangkap dari asap knalpot kendaraan/pabrik terutama yang dihasilkan oleh mesin diesel.

air-ink.com

Para peneliti menciptakan filter khusus yang akan menangkap partikel jelaga untuk nanti diproses secara lebih lanjut agar bisa digunakan sebagai tinta.

Filter "Air Ink" terdiri dari berbagai macam ukuran menyesuaikan volume jelaga asap polusi yang akan ditangkap.

adweek.com

Karena jalur pembuangan asap polusi dari kendaraan maupun pabrik bermacam-macam ukurannya, maka filter yang digunakan untuk menangkap jelaganya juga terdiri dari bermacam-macam ukuran.

Filter akan diletakkan tepat di bagian ujung cerobong atau pipa pembuangan asap, dipasang secara pas agar gak ada asap yang lolos tanpa tersaring.

air-ink.com

Meletakkan filter tepat di ujung pembuangan gak hanya akan menangkap jelaga untuk keperluan diubah menjadi tinta, tapi juga memastikan udara yang keluar dari pipa pembuangan lebih gak berisiko.

Baca Juga: Flakka, Sebuah Obat Mengerikan yang Mendekatkan Kita pada Serangan Zombie Sungguhan!

Ketika dirasa cukup menangkap jelaga, filter akan dilepas dari pipa pembuangan dan proses pemurnian serta pembersihannya akan dilakukan.

stylebyasia.com

Jelaga yang ditangkap oleh filter banyak mengandung karbon dan berbagai senyawa kimia berbahaya, serta bersifat karsinogenik. Proses pemurnian jelaga akan berfungsi menjamin tinta yang digunakan nanti gak berisiko terhadap kesehatan.

Jelaga yang sudah murni, mengandung karbon yang sudah terisolasi dan terbebas dari senyawa kimia berbahaya.

air-ink.com

Ketika partikel jelaga telah dimurnikan, sebagian besar kandungannya adalah karbon dan kita gak perlu lagi khawatir dengan bahaya karsinogeniknya.

Produk tinta "Air Ink" diciptakan dalam berbagai macam, utamanya untuk keperluan cetak dan melukis bagi banyak seniman kontemporer.

graviky.com

Dalam berbagai ukuran dan jenis media pengaplikasiannya, seperti: kertas, plastik, dinding dan masih banyak lagi, "Air Ink" dikenalkan ke publik. Publik menyambutnya dengan antusias.

Isi satu batang spidol atau pena "Air Ink" setara dengan 30-50 menit gempuran polusi udara.

adweek.com

Ibaratnya filter ukuran kecil harus dipasang ke knalpot mobil atau kendaraan lain selama 30-50 menit untuk bisa membuat satu pena atau spidol.

Seniman urban membuat graffiti dari "Air Ink" dan membuktikan bahwa cat hasil dari polusi udara ini mampu bertahan lama.

inhabitat.com

Selain hasil coretannya yang bagus, seniman wanita ini ingin membuktikan bahwa tinta hasil dari "Air Ink" mampu bertahan dengan kuat bahkan dari perubahan cuaca ataupun temperatur luar ruangan.

Selain ingin memanfaatkan ulang limbah buangan yang berupa asap, para peneliti ini juga berharap dapat menciptakan udara yang lebih sehat untuk dunia.

graviky.com

Dengan diletakkannya filter pada ujung pembuangan asap, maka asap yang keluar darinya akan lebih bersih karena jelaganya telah tersaring.

"Air Ink" adalah salah satu inovasi hasil pemikiran sederhana dari peneliti-peneliti lokal yang mampu membuat hidup di bumi lebih baik. Kita bisa terinspirasi dari mereka untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat untuk dunia. Bukan untuk bersaing, tapi untuk saling membantu satu sama lain.

Baca Juga: Ditemukan Rasa Dasar Baru Sebagai Rasa Keenam, Yaitu 'Starchy'